Gadis Vietnam Jadi 1 dari 39 Mayat dalam Truk Kontainer di Inggris, Keluarga Ungkap Pesan Terakhir
Pham Thi Tra My (26) gadis asal Vietnam, satu dari 39 mayat dalam kontainer yang ditemukan di Inggris. Keluarga ungkap pesan terakhirnya.
TRIBUNAMBON.COM - Perkembangan penyelidikan penemuan 39 mayat dalam satu kontainer di Inggris menemukan identitas sejumlah korban.
Dilaporkan, setidaknya ada 6 warga diduga masuk dalam 39 mayat yang ditemukan dalam kontainer Inggris pada pekan ini.

Termasuk seorang pria yang ditangkap di Bandara Stanstet dengan tuduhan penyelundupan dan pembunuhan.
• 39 Mayat Ditemukan di Dalam Truk Kontainer di Inggris, Diyakini Berasal dari Bulgaria
Adik Tra, Pham Ngoc Tuan mengatakan, mereka sudah membayar 30.000 poundsterling, sekitar Rp 540 juta, dibayarkan kepada penyelundup.
Diberitakan BBC Jumat (25/10/2019), terakhir kali gadis Vietnam berusia 26 tahun tersebut diketahui posisinya adalah di Belgia.

Si penyelundup dilaporkan sudah mengembalikan uang keluarga Tra.
Selain dia, nama lain adalah pemuda 20 tahun bernama Nguyen Dinh Luong.
"Kakak saya menghilang pada 23 Oktober ketika bertolak dari Vietnam ke Inggris. Kami khawatir jika dia berada di dalam kontainer," terang Ngoc.
Dia mengungkapkan, pesan terakhir Tra yang diterima keluarganya terjadi pada Selasa pukul 22.30, dua jam sebelum truk sampai di Terminal Purfleet dari Zeebrugge, Belgia.
"Saya sungguh, sungguh minta maaf Ayah, Ibu. Perjalanan saya ke negeri orang sudah gagal," ujar Tra dalam pesan terakhirnya.
"Saya sekarat. Saya tidak bisa bernapas. Saya mencintai kalian Ayah, IBu. Saya minta maaf, Ibu," lanjut Tra sebelum hilang kontak.
• Kompak, Sekeluarga Ungkap Ini Setelah Angela Tanoe Resmi Dilantik Wamen Kabinet Jokowi
Ngoc menuturkan, perjalanan saudarinya itu dimulai pada 3 Oktober.
Saat itu, Tra minta keluarganya tak menghubunginya.
Sebabnya, si "panitia" tidak menghendaki adanya panggilan.
Kemudian dia terbang ke China dan tinggal selama beberapa hari sebelum berpindah ke Perancis.
Ngoc menuturkan Tra sempat menghubunginya.

Percobaan pertama terjadi pada 19 Oktober. Ketika itu, dia mencapai perbatasan.