Maluku Resmi Jadi Tuan Rumah Pengurangan Risiko Bencana (PRB) 2020, Bukti Keunggulan Atasi Bencana
Provijnsi Maluku resmi menjadi tuan rumah Pengurangan Risiko Bencana 2020, hal tersebut menjadi bukti Maluku unnggul dan unggul atasi bencana
Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha | Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Kemudian, yang terkecil magnitudo 1,6 yang ikut dirasakan getarannya.

Andi menyebutkan, dari ribuan kali gempa susulan yang terjadi itu, sebanyak 175 kali gempa dirasakan getarannya oleh masyarakat di Pulau Ambon dan sekitarnya.
Andi menjelaskan bahwa gempa susulan yang masih terus terjadi di Maluku hingga saat ini merupakan peristiwa yang normal.
Menurut Andi, dalam setiap peristiwa gempa kuat, akan terjadi deformasi atau pergeseran blok batuan di kerak bumi yang sangat luas.
Dari pergeseran batuan itu, terjadi ketidakseimbangan atau ketidakstabilan di zona tersebut.
• Gempa Susulan Terjadi hingga 1.516 Kali, BMKG Ambon Sebut Itu Peristiwa Normal
"Sehingga muncul gaya-gaya tektonik untuk mencari kesetimbangan menuju kondisi stabil di sekitar pusat gempa utama yang dimanefistasikan sebagi gempa susulan,” katanya.
Dia menjelaskan, lazimnya gempa kuat dengan magnitudo di atas 6,0 akan disertai aktivitas gempa susulan.
Menurut Andi, semakin besar magnitudo gempa, maka potensi gempa susulannya semakin banyak, apalagi jika ditunjang dengan kondisi batuan di wilayah tersebut yang rapuh.
(TribunAmbon.com/Chrysnha)