Hillary Brigitta Lasut, Anggota DPR Termuda Bicara soal RKUHP, Perppu KPK dan Masa Depan DPR
Anggota DPR termuda, Hillary Brigitta Lasut sampaikan pendapatnya mengenai RKUHP dan Perppu KPK yang kini jadi masalah serius di Indonesia.
Penulis: Fitriana Andriyani | Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Sehingga itu salah satu program saya yang ingin saya canangkan nanti," terangnya.
Bicara mengenai RKUHP yang kini menjadi polemik di masyarakat, Hillary menilai DPR kurang melibatkan partisipasi masyarakat dalam penyusunannya, termasuk kaum muda yang akan menerima dampak RKUHP ini.
"Menurut saya, sosialisasinya masih sangat kurang karena saya juga sudah sampaikan ke beberapa media bahwa kemarin itu sangat sulit mendapatkan naskah penuh dari RUU KUHP ini selama masa pembahasannya," akunya.
Hillary menilai kurangnya sosialisasi ini membuat masyarakat kekurangan informasi dan dengan mudah menerima informasi yang kurang benar.
"Akhirnya masyarakat bertumpu lagi pada broadcast WhatsApp, broadcast di social media atau bahkan mungkin berita-berita dari media online yang mungkin tidak kredibel dan akhirnya hanya memposting hal-hal yang kontroversial."
"Akhirnya masyarakat emosinya ke-trigger dan akhirnya sangat mudah terprovokasi, Indonesia malah jadi put at risk gara-gara risiko-risiko masyarakat tidak percaya dan dengan mudahnya orang-orang yang berkepentingan menanamkan provokasi-provokasi di pikiran masyarakat Indonesia.
Dan ini sangat berbahaya."
Hillary kemudian memberikan saran kepada generasi muda Indonesia untuk menjaga persatuan.
"Sebagai anak muda, sebaiknya anak-anak muda Indonesia harus selalu mengingat bahwa fokus utama kita harus persatuan Indonesia yang lebih dari yang lain."
Tak hanya bicara mengenai RKUHP dan Perppu KPK, Hillary juga menyampaikan langkah-langkah konkret saat menjabat sebagai anggota Komisi III DPR RI.
Seperti yang banyak diberitakan, saat ini tingkat kepercayaan masyarakat DPR rendah, bahkan demonstrasi mahasiswa menyatakan mosi tidak percaya.
"Saya tidak bisa menjamin anggota DPR yang lain, tapi dari diri saya sendiri setidaknya saya ingin memulai dengan program yang mulai menghancurkan gap antara seorang wakil rakyat dengan konstituen atau masyarakatnya," kata Hillary.
Beberapa inovasi disampaikan Hillary untuk menjadi pembeda antara DPR periode baru ini dengan periode sebelumnya.
"Ini dimulai dengan menciptakan teknologi yang bisa melibatkan suatu transparansi.
Misalnya kita ingin mengusulkan memperkuat e-budgeting, memperjuangkan yang namanya absensi (presensi, red) vlog sidang.