21 ABK KM Mina Sejati Masih Terus Dicari, Kapolres Aru Pantau dari Udara dengan Pesawat
Pencarian 21 ABK KM Mina Sejati, termasuk 3 pelaku pembantain hingga kini masih terus dilakukan oleh tim SAR Gabungan.
Penulis: Fitriana Andriyani | Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNAMBON.COM - Pencarian 21 ABK KM Mina Sejati, termasuk 3 pelaku pembantain hingga kini masih terus dilakukan oleh tim SAR Gabungan.
Kamis (29/8/2019) siang, operasi pencarian 21 ABK di perairan Aru, Maluku juga dilakukan melalui pantauan dari udara dengan pesawat.
“Siang ini operasi pencarian lewat pemantauan udara dilakukan dengan pesawat, beberapa menit lagi kita sudah naik ke pesawat,” kata Kapolres Kepulauan Aru, AKBP Adolof Bormasa, kepada Kompas.com, Kamis.
Adolof berharap pencarian melalui pantauan udara ini akan behasil menemukan 21 ABK KM Mina Sejati yang hilang.
“Harapannya semoga pemantauan melalui udara ini akan membuahkan hasil,” kata dia.
• Hilangnya 21 ABK KM Mina Sejati Masih Jadi Misteri, Ini Berbagai Upaya untuk Temukan Korban
• Kabar Pembantaian KM Mina Sejati: 21 Masih Hilang, Diterjang Ombak 4 Meter, hingga Identitas
Adapun pesawat yang digunakan dalam pencarian tersebut, yakni pesawat tipe Super King Air Service B-200 Series.
Pesawat yang dipiloti oleh Iwan Kurniawan itu akan terbang dari Bandara Rar Guamar, Dobo Kamis (29/8/2019) pukul 12.33 WIT.
“Pesawat akan take off pada pukul 12.33 WIT,” ujar dia.
Pesawat itu mengangkut empat kru dan sejumlah penumpang yakni AKBP Adolof Bormasa, Kepala Pangakalan PSDKP Tual Salman Mokoginta, Daunit Intel Lanal Aru Lettu Laut Gunawan, Kepala Kantor Perikanan Pantai Dobo Ali Tualeka, dan seorang jurnalis.
• Terkini Pembantaian KM Mina Sejati, 2 Jasad Ditemukan Nelayan di Laut, 21 Korban Masih Misterius
Sebelumnya, 2 jenazah ABK KM Mina Sejati ditemukan oleh tim gabungan dari Polres Kepulauan Aru, personel Dit Polair Polda Maluku, dan Angkatan Laut Aru, Senin (26/8/2019).
Sejak terjadi pembantaian, proses pencarian 21 ABK KM Mina Sejati memang terus dilakukan oleh berbagai pihak.
Baik dari Basarnas Ambon, Pemilik KM Mina Sejati, Polres Kepulauan Aru, hingga tim gabungan lainnya.
Upaya Menarik KM Mina Sejati ke Darat
Saat jumlah ABK yang hilang masih berjumlah 23 orang, Polres Kep. Aru, TNI AL dan PSDKP Pusat berupaya menarik KM Mina Sejati ke darat.
Hal itu disampaikan oleh Kapolres Kep. Aru Adolof Bormasa, pada Sabtu (24/8/2019).
“Nanti kami koordinasi dengan Danlanal dan PSPDKP Pusat karena kami dapat informasi kapal itu tidak bisa langsung tenggelam, dia (kapal) masih bisa terapung 30 persen sehingga mungkin ada kapal yang dari Tual itu bisa tarik ke darat sehingga kita bisa cek apakah masih ada orang di kapal atau tidak, sehinga clear,” ungkap Adolof, saat dihubugi Kompas.com.
• Pengakuan ABK KM Mina Sejati yang Selamat dari Pembantaian: Ingin Tetap Hidup Temani Anak dan Cucu
• Kisah di Balik Pembantaian KM Mina Sejati, Pelaku Sempat Beri Uang dan Pelampung pada ABK yang Kabur
Perusahaan pemilik KM Mina Sejati pun mengerahkan sebuah kapal untuk membatu pencarian 23 ABk yang hilang.
“Besok (Senin, red) kapal sudah dikirim untuk mencari KM Mina Jaya, kapalnya dari perusahaan juga,” kata perwakilan pemilik KM Mina Sejati di Dobo, Koko Rianto kepada Kompas.com, Minggu (25/8/2019).
Pencarian terhadap 23 ABK yang masih hilang yang belum diketahui keberadaannya itu akan dilakukan bersama dengan personel Polairud setempat.
“Nanti pencarian dilakukan bersama dengan Polair,” ujarnya.
Koko mengatakan, operasi pencarian akan difokuskan di sekitar lokasi tenggelamnya kapal tersebut.
Dia pun berharap agar operasi pencarian nanti akan mendapatkan titik terang sehingga para ABK yang masih hilang itu dapat segera ditemukan.
“Semoga saja nanti ada tanda baik ya sehingga seluruhnya bisa ditemukan,” harap Koko.
• TERUNGKAP Penyebab Perkelahian hingga Pembantaian ABK KM Mina Sejati, Hanya karena Masalah Sepele
2 dari 23 ABK KM Mina yang hilang ditemukan
Dua ABK KM Mina Sejati ditemukan dalam keadaan tak bernyawa pada Senin (26/8/2019) malam.
AKBP Adolof mengatakan 2 jasad ABK tersebut ditemukan oleh tim gabungan dari Polres Kep. Aru bersama personel Dit Polair Polda Maluku dan Angkatan Laut Aru tak jauh dari lokasi tenggelamnya KM Mina Sejati di perairan Kepulauan Aru.
“Jadi tim yang menemukan dua ABK itu adalah tim pertama yakni dari Polres Aru, lalu tiga personel dari Dit Polair Polda Maluku dan juga dua personel dari TNI AU,” kata Adolof saat dihubungi Kompas.com, Senin 26/8/2019) malam.
Kedua jenazah tersebut telah dibawa ke Dobo, Kepulaauan Aru dengan menggunakan KM Panambulai milik pemda setempat.
Kapal itu juga yang digunakan tim gabungan untuk melakukan pencarian korban KM Mina Sejati.
Kedua jenazah tiba sekira pukul 23.00 WIT di Pelabuhan Yos Sudarso Dobo.
Adolof memastikan dua jenazah yang ditemukan itu adalah ABK KM Mina Sejati.
Sebab, pihaknya telah memanggil sejumlah ABK yang selamat untuk melihat dua jenazah tersebut. Para ABK mengenali dua jenazah itu.
“Kita panggil mereka (ABK) untuk lihat dan mereka kenali dan mereka langsung bilang oh yang ini namanya si A dan ini si B. Jadi clear itu ABK KM Mina Sejati,” ujarnya.
Dengan ditemukannya 2 jenazah tersebut, jumlah ABK KM Mina Sejato yang belum ditemukan adalah 21 orang, termasuk 3 pelaku.
• 23 ABK Karam Bersama Kapal? Basarnas Hentikan Pencarian Korban Pembantaian KM Mina Sejati
Jejak Bangkai KM Mina Sejati Ditemukan, Tim SAR Lanjutkan Upaya Pencarian
Jejak bangkai KM Mina Sejati ditemukan oleh nelayan.
Informasi itu pun digunakan oleh Tim SAR Ambon untuk melanjutkan operasi pencarian 21 ABK yang belum ditemukan.
“Hari ini Tim SAR Pos Tual dan KPLP Tual telah bergerak menuju lokasi pencarian di laut Aru dengan menggunakan Kapal KNP 364 milik KPLP Danar Dobo,” ujar Kepala Basarnas Ambon, Muslimin kepada Kompas.com, Selasa (27/8/2019).
“Selain karena kita dapat informasi dua jenazah ditemukan, kita juga mendapat informasi kalau ada nelayan yang melihat bangkai KM Mina Sejati terapung di laut Aru,” ujarnya.
Dia menambahkan pihaknya saat ini masih terus menunggu perkembangan dari lapangan, jika memungkinkan Basarnas Ambon akan kembali menambah satu kapal untuk membantu proses pencarian para korban.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Maluku Kombes Pol Muhamad Roem Ohoirat yang dihubungi secara terpisah mengatakan saat ini tim gabungan dari Polda Maluku juga telah dikerahkan untuk mencari para korban insiden KM Mina Sejati tersebut.
“Kemarin sudah diberangkatkan, tim terdiri dari pasukan Brimob dan juga personel Polairud Polda Maluku, tim ini dipimpin langsung oleh Wadir Polairud Polda Maluku,” katanya.
• TERKUAK Penyebab Pembantaian ABK KM Mina Sejati, Bermula dari Perselisihan hingga Aksi Saling Bunuh
Dihantam Gelombang 4 Meter, Tim SAR Batal Cari ABK KM Mina Sejati
Anggota Tim SAR Pos Tual yang dikerahkan untuk mencari 21 penumpang KM Mina Sejati yang hilang di laut Aru, Maluku batal melakukan misi pencarian.
KN Bharata yang mereka tumpangi diterjang ombak setinggi 4 meter saat berada di perairan Kepulauan Kei, Maluku Tenggara.
Anggota Tim SAR Pos Tual bertolak dari Pelabuhan Tual pada Selasa (27/8/2019) malam sekitar pukul 22.00 WIT.
Namun, setelah dua jam berlayar, mereka diterjang gelombang tinggi dan akhirnya kembali ke Pelabuhan Tual.
“Tim kembali setelah dihantam gelombang tinggi 3-4 meter di Laut Kei, jadi kita tidak lanjut lagi ke lokasi pencarian karena cuaca buruk dan gelombang yang sangat tinggi,”kata Kepala Basarnas Ambon, Muslimin kepada Kompas.com, Rabu (28/8/2019).
Sehari sebelumnya, tim gabungan SAR Pos Tual bersama anggota KPLP Tual juga tidak bisa melanjutkan perjalanan ke lokasi pencarian karena Kapal KN 364 milik KPLP yang ditumpangi juga diterjang gelombang tinggi.
“Tim gabungan SAR Tual dan KPLP Tual juga tidak bisa kembali karena gelombang sangat tinggi,”kata Muslimin.
Menurut Muslimin, selain cuaca yang buruk, jarak tempuh ke lokasi pencarian korban juga membutuhkan waktu yang sangat lama yakni lebih dari 6 jam perjalanan.
“Jaraknya dari Tual itu 104,76 mil jadi kalau kita gunakan KN Bharata itu waktu tempunya paling cepat 6 jam,”katanya.
Meski terkendala cuaca buruk di laut, namun Muslimin mengatakan pihaknya akan tetap kembali melakukan operasi pencarian terhadap ABK KM Mina Sejati yang menjadi korban pembunuhan tersebut.
“Mungkin besok ya saya akan ke Tual dan kita akan lanjutkan pencarian lagi, nanti kita akan gunakan KN SAR Bharata,”ujarnya.
Dari informasi yang diterima, saat ini tim yang masih berada di lokasi pencarian adalah tim dari Polairud Polda Maluku bersama TNI AL dari Lanal Tual.
• Kronologi Pembantaian KM Mina Sejati, Hilangnya 20 ABK dan 3 Pelaku Masih Jadi Misteri
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Kerahkan Pesawat
Adolof Bormasa mengatakan, pesawat yang dikirim KKP untuk membantu operasi pencarian ABK KM Mina Sejati itu rencananya akan tiba di Tual hari ini, Rabu (28/8/2019).
“Saat ini kita lagi menunggu pesawat yang dikirim dari Kementrian Kelautan dan Perikanan, dari Ibu Susi. Hari ini sudah tiba di Tual,” kata Adolof saat dikonfirmasi Kompas.com via telepon selulernya, Rabu.
Adolof mengatakan, setibanya hari ini pesawat tersebut selanjutnya akan mulai bergerak untuk membantu proses pencarian lewat udara pada Kamis besok.
Menurutnya, pesawat itu akan mengangkut tim gabungan dalam misi pencarian lewat pemantauan udara.
“Besok, pukul 11.00 WIT pesawat sudah bergerak menyisir lokasi penacarian dari udara. Jadi besok itu semua tim SAR gabungan akan ikut,” katanya.
Dia menambahkan, operasi pencarian dengan pesawat melalui pantauan udara akan sangat efektif untuk membantu proses pencarian para korban.
“Pencarian dengan pesawat lewat pantauan udara tentu akan lebih baik dan sangat maksimal, sehingga kita harapkan upaya ini akan membuahkan hasil,” katanya.
• Kisah Di Balik Penggeledahan TNI AL di KM Mina Sejati, 23 ABK Hilang Misterius, 3 Pelaku Keluarga
Basarnas Siapkan Tim Penyelam
Tim SAR Pos Tual gagal menuju lokasi karamnya KM Mina Sejati karena dihantam ombak setinggi 4 meter.
Tim itu akan kembali diberangkatkan menuju Laut Aru pada Kamis (29/8/2019) besok.
“Besok tim akan kembali dikerahkan ke lokasi pencarian dengan KN Bharata,” kata Kepala Basarnas Ambon Muslimin kepada Kompas.com, Rabu.
Dia menjelaskan, tim yang akan diberangkatkan itu juga akan melakukan misi penyelaman di laut untuk mencari para ABK yang masih hilang.
“Rencana kami mau melakukan penyelaman untuk mencari korban bersama dengan tim dari Kementerian Kelautan itu,” kata Muslimin.
Saat disinggung soal tambahan waktu untuk mencari para ABK KM Mina Sejati yang masih hilang, Muslimin mengatakan, sesuai aturan SAR, operasi pencarian dilakukan selama tiga hari.
Namun, jika ada tanda-tanda korban masih bisa ditemukan, operasi pencarian bisa diperpanjang kembali.
“Sesuai aturan kami di SAR itu tiga hari, dan kalau ada tanda-tanda, dilanjutkan lagi tiga hari. Nanti kalau tidak ditemukan, operasi pencarian dapat ditutup,” kata Muslimin.
(TribunAmbon.com/Fitriana Andriyani, Kompas.com/Rahmat Rahman Patty)