Update ABK KM Mina Sejati yang Tewas Bertambah Menjadi 7 Orang, 5 Tewas dalam Baku Hantam di Kapal
Markas TNI Angkatan Laut mengungkapkan, korban tewas anak buah kapal (ABK) KM Mina Sejati bertambah menjadi 7 orang.
TRIBUNAMBON.COM - Markas TNI Angkatan Laut mengungkapkan, korban tewas anak buah kapal (ABK) KM Mina Sejati bertambah menjadi 7 orang.
Sebelumnya, ABK yang tewas adalah 2 orang yang termasuk dalam 9 ABK yang berusaha menyelamatkan diri dengan menceburkan diri ke laut.
Lima ABK yang lain dalam insiden perkelahian yang melibatkan sesama ABK di atas kapal ikan tersebut.
Kepala Dinas Penerangan TNI AL Laksamana Pertama TNI Mohamad Zaenal mengatakan, dari tujuh korban yang meninggal dunia itu, 5 di antaranya tewas di atas kapal sedangkan dua lainnya tewas setelah tenggelam saat berusaha menyelamatkan diri dengan cara melompat ke laut.
“ABK yang meninggal dunia semuanya berjumlah tujuh orang,” kata Zaenal kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Senin (19/8/2019).
• Kapal Nelayan Dibajak di Perairan Aru Maluku, 9 ABK Menceburkan Diri ke Laut untuk Selamatkan Diri
Dia mengungkapkan aksi perkelahian antara sesama ABK tersebut melibatkan tiga orang pelaku di atas kapal tersebut.
Karena kejadian perkelahian itu, 13 ABK yang merasa ketakutan akhirnya melompat ke laut sedangkan lima ABK lainnya terbunuh di atas kapal.
“ABK seluruhnya 36 orang, ada 3 orang pelaku, kemudian karena ketakutan 13 orang menyelamatkan diri dengan cara melompat ke laut, nah yang menceburkan diri ke laut itu dua orang meninggal dan 11 selamat, sehingga masih ada 15 di atas kapal,” terangnya.
Zaenal mengatakan, dua ABK yang tewas karena tenggelam jasadnya kini telah berada di atas KM Gemilang, sementara lima korban tewas lainnya kemungkinan, kata dia, masih berada di atas KM Mina Sejati.
“Yang meninggal di atas kapal itu lima orang. Saya belum paham apa lima jenazah masih ada di atas kapal atau sudah dibuang pelaku ke laut,” katanya.
• TNI AL Bantu Tangani Kasus Pembajakan Kapal KM Mina Sejati di Perairan Aru oleh Internal ABK
Terkait motif di balik aksi perkelahian itu, Zaenal mengaku belum mendapatkan laporan resmi.
Menurutnya, penyebab insiden itu baru akan diketahui setelah petugas meminta keterangan dari para ABK diatas kapal tersebut.
Zaenal sendiri mengaku kalau insiden yang terjadi diatas KM Mina Sejati itu bukanlah aksi perompakan atau pembajakan seperti yang ramai diberitakan.
“Perlu digarisbawahi di sini bahwa kejadian tersebut bukan perompakan atau pembajakan,” ucap Zaenal.
Operasi pembebasan terhadap belasan anak buah kapal (ABK) KM Mina Sejati yang masih tersandera di atas kapal tersebut masih dilakukan personel TNI Angkatan Laut dari Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Aru, Maluku, Minggu (18/8/2019).
Terkait insiden pembajakan kapal tersebut, hingga kini belum ada pihak berwenang yang menjelaskan penyebab maupun kronologi kejadian tersebut.
Aparat kepolisian dari Polres Kepulauan Aru masih mengumpulkan laporan lengkap soal kasus tersebut.
“Kita belum bisa menyampaikan secara detail tentang kejadian pembajakan kapal itu,”kata Kapolres Kepulauan Aru AKBP Adolof Bormasa kepada Kompas.com, Minggu.
• UPDATE Pembajakan KM Mina di Perairan Aru Maluku, 2 dari 9 ABK yang Menceburkan Diri ke Laut Tewas
Meski begitu, polisi menduga ada kemungkinan penyanderaan kapal tersebut terjadi, karena adanya masalah internal di antara sesama ABK di kapal tersebut.
“Kami menduga ada masalah internal ya antara sesama ABK,”kata Adolof.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, insiden penyanderaan KM Mina Sejati ini terjadi di perairan Kepulauan Aru, pada Sabtu (17/8/2019) kemarin.
Aksi penyanderaan itu memaksa sembilan ABK memilih menyelamatkan diri dengan cara menceburkan diri ke laut.
Akibatnya, dua ABK yang belum diketahui identitasnya tewas tenggelam.
Sedangkan, 7 ABK lainnya dinyatakan selamat.
Jasad dua ABK yang tewas dan 7 ABK yang selamat kini telah berada di sebuah kapal nelayan yang sempat memberikan pertolongan.
Sementara itu, belasan ABK lainnya hingga kini masih berada di atas kapal tersebut. Polisi belum bisa memastikan nasib mereka.
Namun, pasca kejadian itu, personel TNI AL langsung dikerahkan untuk menolong para ABK yang tersandera di atas kapal tersebut.
Dikabarkan sebelumnya, dua orang anak buah kapal ( ABK) KM Mina Sejati yang menjadi korban pembajakan di laut Aru dilaporkan tewas setelah melompat dari atas kapal.
Kedua ABK yang belum diketahui identitasnya itu melompat ke laut bersama tujuh ABK lainnya setelah tiga rekan mereka membajak kapal tersebut pada Sabtu (17/8/2019) kemarin. Saat itu, para ABK memilih melompat ke laut untuk menyelamatkan diri.
“Dua ABK itu tewas karena ikut melompat ke laut dan tenggelam, sementara tujuh ABK lainnya selamat, jadi informasinya bukan dibunuh di atas kapal,” kata Kepala SAR Ambn Muslimin kepada Kompas.com, Minggu (18/8/2019).
• Kapal Nelayan Dibajak di Perairan Aru Maluku, 9 ABK Menceburkan Diri ke Laut untuk Selamatkan Diri
Muslimin mengungkapkan, jasad kedua ABK tersebut telah ditemukan dan sedang berada di sebuah kapal nelayan.
Saat ini, tujuh ABK yang selamat juga masih berada di atas kapal nelayan yang menolong mereka itu.
“Mereka masih di atas kapal nelayan yang menolong mereka, mereka belum sampai di daratan,” ujarnya.
Kapolres Kepulauan Aru AKBP Adolof Bormasa yang dihubungi secara terpisah belum dapat menjelaskan secara detail insiden pembajakan tersebut.
Saat ditanya soal dua korban yang tewas dalam insiden itu, dia mengaku pihaknya juga mendapatkan informasi tersebut tapi hal itu belum dapat dikonfirmasi.
”Informasinya begitu, tapi informasi itu masih sumir ya, kami juga masih menunggu laporan, intinya ada kasus pembajakan di laut tapi detailnya kami belum bisa jelaskan,” ujarnya.
• TNI AL Bantu Tangani Kasus Pembajakan Kapal KM Mina Sejati di Perairan Aru oleh Internal ABK
Dikabarkan sebelumnya, sebuah kapal nelayan bernama KM Mina Sejati dilaporkan dibajak di perairan Kepulauan Aru, Maluku, saat sedang berlayar di wilayah perairan tersebut.
Kapal dengan ukuran besar itu dilaporkan dibajak oleh tiga anak buah kapal (ABK) yang belum diketahui identitasnya.
Kepala Kantor SAR Ambon, Muslimin mengatakan, kapal yang mengangkut 30 anak buah kapal plus satu nakhoda itu dibajak pada Sabtu (17/8/2019).
Kapal itu diketahui dinakhodai Ko Awi.
“Informasi yang kami dapat kapal itu dibajak atau dirampok oleh tiga ABK kapal itu sendiri,” kata Muslimin kepada Kompas.com, Minggu (18/8/2019).
• Pembajakan KM Mina Sejati oleh 3 ABK, Polisi Menduga Ada Masalah Internal Sesama ABK
Dia menambahkan, dari informasi yang diperoleh, dari 30 ABK yang ada di dalam kapal tersebut, 9 orang di antaranya melompat ke laut untuk menyelamatkan diri, sementara sisanya masih berada di dalam kapal tersebut.
“Saat kejadian itu, ada sembilan ABK yang langsung melompat ke laut dan belasan lainnya masih di dalam kapal,” katanya.
Terkait insiden itu, pihaknya tidak bisa melakukan upaya pertolongan karena kasus tersebut merupakan kasus kriminal.

Meski begitu, pihaknya akan tetap stand by jika ada permintaan dari pihak berwenang untuk proses evakuasi para korban.
“Karena ini merupakan kasus kriminal di mana penanganannya harus dari aparat yang bersenjata, maka kita tidak bisa lakukan proses evakuasi, nanti setelah diminta barulah kita lakukan,” ujarnya.
Terkait informasi tersebut, Kapolres Kepulauan Aru AKBP Adolof Bormasa yang dikonfirmasi Kompas.com secara terpisah via telepon selulernya membenarkan adanya kejadian itu.
“Iya benar ada kejadian, ada kapal yang dibajak, tapi soal detailnya kami masih menunggu laporan,” katanya.
(Kompas.com Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "ABK Tewas Insiden KM Mina Sejati Ada 7 Orang","KM Mina Sejati Dibajak, Polisi Menduga Ada Masalah Internal Sesama ABK","SAR Ambon: 2 ABK Korban Pembajakan di Laut Aru Dilaporkan Tewas", dan "Sebuah Kapal Dibajak di Perairan Aru, 9 ABK Ceburkan Diri ke Laut".