Pembajakan KM Mina Sejati oleh 3 ABK, Polisi Menduga Ada Masalah Internal Sesama ABK

KM Mina Sejati dibajak 3 ABK-nya, Polisi menduga ada masalah internal sesama ABK.

Editor: Fitriana Andriyani
pexels/skitterphoto
KM Mina Sejati dibajak 3 ABK-nya, Polisi menduga ada masalah internal sesama ABK. 

TRIBUNAMBON.COM - Operasi pembebasan terhadap belasan anak buah kapal (ABK) KM Mina Sejati yang masih tersandera di atas kapal tersebut masih dilakukan personel TNI Angkatan Laut dari Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Aru, Maluku, Minggu (18/8/2019).

Terkait insiden pembajakan kapal tersebut, hingga kini belum ada pihak berwenang yang menjelaskan penyebab maupun kronologi kejadian tersebut.

Aparat kepolisian dari Polres Kepulauan Aru masih mengumpulkan laporan lengkap soal kasus tersebut.

“Kita belum bisa menyampaikan secara detail tentang kejadian pembajakan kapal itu,”kata Kapolres Kepulauan Aru AKBP Adolof Bormasa kepada Kompas.com, Minggu.

UPDATE Pembajakan KM Mina di Perairan Aru Maluku, 2 dari 9 ABK yang Menceburkan Diri ke Laut Tewas

Meski begitu, polisi menduga ada kemungkinan penyanderaan kapal tersebut terjadi, karena adanya masalah internal di antara sesama ABK di kapal tersebut.

“Kami menduga ada masalah internal ya antara sesama ABK,”kata Adolof.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, insiden penyanderaan KM Mina Sejati ini terjadi di perairan Kepulauan Aru, pada Sabtu (17/8/2019) kemarin.

Aksi penyanderaan itu memaksa sembilan ABK memilih menyelamatkan diri dengan cara menceburkan diri ke laut.

Akibatnya, dua ABK yang belum diketahui identitasnya tewas tenggelam.

Sedangkan, 7 ABK lainnya dinyatakan selamat.

Jasad dua ABK yang tewas dan 7 ABK yang selamat kini telah berada di sebuah kapal nelayan yang sempat memberikan pertolongan.

Sementara itu, belasan ABK lainnya hingga kini masih berada di atas kapal tersebut. Polisi belum bisa memastikan nasib mereka.

Namun, pasca kejadian itu, personel TNI AL langsung dikerahkan untuk menolong para ABK yang tersandera di atas kapal tersebut.

TNI AL Bantu Tangani Kasus Pembajakan Kapal KM Mina Sejati di Perairan Aru oleh Internal ABK

TRIBUNAMBON.COM - Dua orang anak buah kapal ( ABK) KM Mina Sejati yang menjadi korban pembajakan di laut Aru dilaporkan tewas setelah melompat dari atas kapal.

Kedua ABK yang belum diketahui identitasnya itu melompat ke laut bersama tujuh ABK lainnya setelah tiga rekan mereka membajak kapal tersebut pada Sabtu (17/8/2019) kemarin. Saat itu, para ABK memilih melompat ke laut untuk menyelamatkan diri.

“Dua ABK itu tewas karena ikut melompat ke laut dan tenggelam, sementara tujuh ABK lainnya selamat, jadi informasinya bukan dibunuh di atas kapal,” kata Kepala SAR Ambn Muslimin kepada Kompas.com, Minggu (18/8/2019).

 Kapal Nelayan Dibajak di Perairan Aru Maluku, 9 ABK Menceburkan Diri ke Laut untuk Selamatkan Diri

Muslimin mengungkapkan, jasad kedua ABK tersebut telah ditemukan dan sedang berada di sebuah kapal nelayan.

Saat ini, tujuh ABK yang selamat juga masih berada di atas kapal nelayan yang menolong mereka itu.

“Mereka masih di atas kapal nelayan yang menolong mereka, mereka belum sampai di daratan,” ujarnya.

Kapolres Kepulauan Aru AKBP Adolof Bormasa yang dihubungi secara terpisah belum dapat menjelaskan secara detail insiden pembajakan tersebut.

Saat ditanya soal dua korban yang tewas dalam insiden itu, dia mengaku pihaknya juga mendapatkan informasi tersebut tapi hal itu belum dapat dikonfirmasi.

”Informasinya begitu, tapi informasi itu masih sumir ya, kami juga masih menunggu laporan, intinya ada kasus pembajakan di laut tapi detailnya kami belum bisa jelaskan,” ujarnya.

 TNI AL Bantu Tangani Kasus Pembajakan Kapal KM Mina Sejati di Perairan Aru oleh Internal ABK

Dikabarkan sebelumnya, sebuah kapal nelayan bernama KM Mina Sejati dilaporkan dibajak di perairan Kepulauan Aru, Maluku, saat sedang berlayar di wilayah perairan tersebut.

Kapal dengan ukuran besar itu dilaporkan dibajak oleh tiga anak buah kapal (ABK) yang belum diketahui identitasnya.

Kepala Kantor SAR Ambon, Muslimin mengatakan, kapal yang mengangkut 30 anak buah kapal plus satu nakhoda itu dibajak pada Sabtu (17/8/2019).

Kapal itu diketahui dinakhodai Ko Awi.

“Informasi yang kami dapat kapal itu dibajak atau dirampok oleh tiga ABK kapal itu sendiri,” kata Muslimin kepada Kompas.com, Minggu (18/8/2019).

 Lagi! BMKG Catat 2 Gempa Kembali Terjadi di Wilayah Maluku, Total 5 Gempa Sejak Minggu Dini Hari

Dia menambahkan, dari informasi yang diperoleh, dari 30 ABK yang ada di dalam kapal tersebut, 9 orang di antaranya melompat ke laut untuk menyelamatkan diri, sementara sisanya masih berada di dalam kapal tersebut.

“Saat kejadian itu, ada sembilan ABK yang langsung melompat ke laut dan belasan lainnya masih di dalam kapal,” katanya.

Terkait insiden itu, pihaknya tidak bisa melakukan upaya pertolongan karena kasus tersebut merupakan kasus kriminal.

Ilustrasi kapal
Ilustrasi kapal (Pexels/Pixabay)

Meski begitu, pihaknya akan tetap stand by jika ada permintaan dari pihak berwenang untuk proses evakuasi para korban.

“Karena ini merupakan kasus kriminal di mana penanganannya harus dari aparat yang bersenjata, maka kita tidak bisa lakukan proses evakuasi, nanti setelah diminta barulah kita lakukan,” ujarnya.

 Acara TV Hari Ini Minggu 18 Agustus 2019, Ada Magicomic Show di Indosiar dan Stand Up Seru Kompas TV

Terkait informasi tersebut, Kapolres Kepulauan Aru AKBP Adolof Bormasa yang dikonfirmasi Kompas.com secara terpisah via telepon selulernya membenarkan adanya kejadian itu.

“Iya benar ada kejadian, ada kapal yang dibajak, tapi soal detailnya kami masih menunggu laporan,” katanya.

 Acara TV Hari Ini Minggu 18 Agustus 2019, Ada Magicomic Show di Indosiar dan Stand Up Seru Kompas TV

Kapal Nelayan Berpenumpang 13 Orang Hilang di Perairan Maluku Tenggara

Sebuah kapal nelayan bernama KM Sinar Kencana yang mengangkut 13 orang penumpang dilaporkan hilang saat melaut di Perairan Tanjung Borang, Kei Besar, Kabupaten Maluku Tenggara, Senin (12/8/2019).

Kepala Kantor SAR Ambon, Muslimin mengatakan, kapal tersebut hilang kontak akibat mengalami mati mesin saat sedang melaut di perairan tersebut.

 Gempa Hari Ini: BMKG Maluku Catat 2 Gempa Guncang Labuha-Obi Susul Gempa 3.5 SR di Ambon

“Ada 13 penumpang di kapal itu. Kapalnya mengalami mati mesin dan saat ini sedang hilang kontak,” kata Muslimin, kepada Kompas.com, via telepon selulernya, Senin.

Muslimin mengatakan, dari informasi yang didapat, kapal tersebut sedang menuju Tual, namun di tengah perjalanan, kapal mengalami mati mesin dan akhirnya kehilangan kontak.

Dia menambahkan setelah mendapatkan informasi tersebut, tim SAR gabungan dari Pos SAR Tual, Anggota Brimob Tual, personel Polres Maluku Tenggara dan juga Anggota Bakamla setempat langsung dikerahkan untuk mencari kapal nelayan itu.

 Prakiraan Cuaca BMKG Ambon dan Sekitarnya Hari Ini Minggu 18 2019, Bula Hujan Ringan di Siang Hari

Pencarian dilakukan dengan menggunakan KN SAR Bharata milik tim SAR.

“Saat ini tim gabungan telah bergerak menuju lokasi pencarian dengan KN Bharata,” ujar dia.

Adapun 13 penumpang yang dilaporkan hilang bersama kapal tersebut yakni:

1. Sukari (48) yang bertugas sebagai nahkoda,

2. Rendi (27),

3. Asin (50),

4. Rasna (45),

5. Kasimin (26),

6. Setiawan (28),

7. Darsa (30),

8. Tigai (40),

9. Karna (30),

10. Arif (19),

11. Siwan (19),

12. Toho (30),

13. Kartono (27).

Kapal nelayan yang mengangkut sebanyak 13 orang itu ditemukan tim SAR gabungan dari SAR Pos Tual, personel Brimob dan Polres Maluku Tenggara serta petugas Bakamla, setelah mereka menyisir lokasi hilangnya kapal tersebut.

 Downloiad Lagu MP3 Noah - Kupeluk Hatimu, Sekaligus Lirik dan Video Lengkap di Sini

“Sore tadi kapal sudah ditemukan, semua penumpang dalam keadaan sehat dan selamat,” kata Kepala Kantor SAR Ambon, Muslimin, kepada Kompas.com, Senin malam.

Dia mengungkapkan, kapal tersebut ditemukan saat sedang terombang ambing di laut.

Setelah ditemukan, tim SAR yang menggunakan KN Bharata langsung menarik kapal tersebut ke sebuah pelabuhan di Tan jung Borang.

Dia menambahkan, ada 10 ABK yang ikut turun di pelabuhan itu untuk perbaikan mesin dan 3 penumpang lain ikut ke Pelabuhan Tual bersama tim SAR.

Dengan ditemukannya kapal tersebut, maka operasi pencarian oleh tim SAR resmi ditutup.

“Operasi pencarian resmi ditutup setelah kapal yang hilang kontak itu ditemukan,” kata dia.

(Kompas.com Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "KM Mina Sejati Dibajak, Polisi Menduga Ada Masalah Internal Sesama ABK","SAR Ambon: 2 ABK Korban Pembajakan di Laut Aru Dilaporkan Tewas", "Sebuah Kapal Dibajak di Perairan Aru, 9 ABK Ceburkan Diri ke Laut", "Kapal Nelayan Berpenumpang 13 Orang Hilang di Perairan Maluku Tenggara", dan "Kapal Nelayan Berpenumpang 13 yang Hilang di Perairan Maluku Tenggara Ditemukan".

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved