Buru Hari Ini

Update! Wortel dan Sawi Putih di Pasar Impres Namlea Alami Kenaikan Harga

Beberapa komoditas tercatat naik cukup signifikan, terutama wortel dan sawit putih yang menjadi perhatian para pembeli.

Tribunambon/umi
HARGA SAYUR DI PASAR IMPRES NAMLEA - Potret sayur mayur di salah satu lapak pasar Impres Namlea Kota Namlea Kabupaten Buru,Minggu (16/11/2025) 

Laporan Jurnalis TribunAmbon.com Ummi Dalila Temarwut 

NAMLEA,TRIBUNAMBON.COM - Tak hanya ayam potong, harga sayur- mayur di Pasar Impres Namlea, Kabupaten Buru, juga mengalami perubahan dalam beberapa hari terakhir. 

Berdasarkan pantauan TribunAmbon.com sekira pukul 13.00 WIT Minggu (16/11/2025) Beberapa komoditas tercatat naik cukup signifikan, terutama wortel dan sawit putih yang menjadi perhatian para pembeli.

Untuk komoditas harian, harga Ketimun tercatat 3 buah dibandrol Rp. 10 ribu.

Baca juga: 39 Hari Jelang Perayaan Natal Harga Bahan Dapur Stabil, Tomat Rp. 12 Ribu per Kilogram 

Baca juga: Kenaikan di Daerah Pemasok Picu Harga Ayam di Pasar Impres Namlea Merangkak Naik

 Sementara itu, wortel kini dijual Rp. 60 ribu per kilogram, naik dari harga normal yang biasanya berada pada kisaran Rp. 40 ribu per kilogram.

Sawi putih menjadi salah satu komoditas termahal saat ini. 

Di pasar, harga 1 ikat sawi putih mencapai Rp. 8 ribu sebelumnya Rp. 5 ribu perikat

Selain itu, beberapa sayuran lain  terpantau stabil pada harga umum seperti kangkung, kacang panjang, dan bayam.

dimana sayur itu dijual dengan harga Rp. 5 ribu per ikat.

Pedagang lokal, Fitri Buton, menjelaskan bahwa kenaikan ini dipengaruhi oleh pasokan yang terbatas dan distribusi yang panjang.

“Untuk yang paling mahal saat ini wortel dan sawit putih,” ujarnya.

Fitri menambahkan bahwa wortel mengalami kenaikan akibat jalur distribusi yang tidak langsung. 

“Wortel kita beli dari tangan ke tangan dan memang harganya lagi naik dari kemarin,” jelasnya.

Sementara itu, kenaikan harga sawi putih disebabkan minimnya pasokan dari petani. 

“Untuk sawi putih, pasokan dari petani saat ini kurang banyak dan tidak banyak yang tanam, jadi harganya lagi naik,” tambahnya.

Kenaikan harga ini diperkirakan masih dapat berubah tergantung ketersediaan pasokan dan kondisi distribusi ke pasar.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved