Buru Hari Ini

Berkat Sapu Lidi, Udin Wally Sekolahkan Dua Anak Hingga Perguruan Tinggi

Pria bernama Udin Wally, berusia 57 tahun yang setiap hari menyapu jalan demi menjaga keindahan kota tercinta.

Ummi Dalilah
PETUGAS KEBERSIHAN KOTA NAMLEA - Potret petugas kebersihan Kota Namlea, Udin Waly, Senin (3/10/2025). 

Laporan Jurnalis TribunAmbon.com, Ummi Dalila Temarwut

NAMLEA, TRIBUNAMBON.COM - Di balik bersih dan teraturnya jalanan Kota Namlea, Kabupaten Buru, ada sosok sederhana yang telah mengabdi lebih dari satu dekade. 

Pria bernama Udin Wally, berusia 57 tahun yang setiap hari menyapu jalan demi menjaga keindahan kota tercinta.

Sejak tahun 2009, Udin telah menjalani rutinitasnya sebagai petugas kebersihan atau yang akrab disebut tukang sapu jalan.

Dengan sapu lidi dan seragam oranye khas kebersihan, ia memulai hari sejak matahari baru terbit. 

“Bekerja di sini dari gaji masih 25 ribu per hari dan sekarang sudah 30 ribu per hari. Alhamdulillah, bisa mencukupi selama ini,” ujarnya kepada TribunAmbon.com dengan senyum tenang.

Baca juga: DLH Maluku Uji Sampel Tumpahan Oli di Pantai Wailaa, Hasil Lab Keluar 2 Minggu

Meski upah yang diterimanya tak besar, Udin tetap bersyukur dan berusaha menjalani pekerjaannya dengan ikhlas.

Ia tidak memiliki penghasilan tambahan lain di luar pekerjaannya sebagai tukang sapu. Namun, semangat dan ketekunannya membuatnya mampu bertahan hingga kini.

“Kadang kalau ada anggota angkat sampah yang tidak masuk beberapa hari, saya bisa ganti. Jadi gajinya dihitung per hari, siapa yang alpa atau masuk, ada absennya,” jelasnya sambil menata sapu di trotoar yang baru saja dibersihkan.

Ketekunan Udin bukan hanya memberi manfaat bagi lingkungan sekitar, tetapi juga menjadi contoh nyata bagaimana kerja keras bisa membawa hasil. 

Dari hasil jerih payahnya menyapu jalan, ia berhasil menyekolahkan dua anaknya hingga perguruan tinggi.

“Dengan gaji petugas kebersihan, saya bisa menyekolahkan anak saya dua orang. Yang satu sudah jadi guru, dan yang satunya sedang kuliah di kesehatan di Ambon,” katanya dengan nada penuh kebanggaan.

Baca juga: TP PKK Kota Ambon Terapkan Program BerOBAT di SMPN 7 Ambon

Meski pekerjaan yang digelutinya sering kali dianggap sepele, Udin menunjukkan bahwa dedikasi dan keikhlasan bisa membuat profesi apa pun bernilai mulia.

“Yang penting kerja halal dan bisa bantu keluarga,” tuturnya singkat.

Diketahui,total petugas menyapu jalan di kota Namlea saat ini kini hanya tersisa lima orang.

Kini, setiap kali masyarakat melintasi jalan bersih di sekitar pusat Kota Namlea, ada baiknya mereka mengingat sosok-sosok seperti Udin,pahlawan kebersihan yang bekerja dalam diam demi kenyamanan banyak orang.(*)

Sumber: Tribun Ambon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved