BPOM Ambon
Waspada Jamu Berbahaya: BPOM Ambon Gencarkan Edukasi Demi Kesehatan Masyarakat
Kegiatan ini bertujuan mengedukasi mereka tentang cara pendistribusian obat bahan alam yang benar dan memutus ranta
Penulis: Jenderal Louis MR | Editor: Fandi Wattimena
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Jenderal Louis
AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Balai Pengawas Obat dan Makanan (Balai POM) di Ambon menggelar bimbingan teknis (bimtek) untuk para pelaku usaha, distributor, hingga penjual jamu gendong.
Kegiatan ini bertujuan mengedukasi mereka tentang cara pendistribusian obat bahan alam yang benar dan memutus rantai peredaran jamu ilegal yang dicampur bahan kimia obat (BKO).
Bimtek yang berlangsung di kantor Balai POM Ambon, Jumat (12/9/2025), ini dilatarbelakangi oleh meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan.
Kepala Balai POM Ambon, Tamran Ismail, menjelaskan bahwa saat ini banyak masyarakat beralih dari obat-obatan kimia ke bahan alami, termasuk jamu.
Hal ini membuka peluang besar bagi para pelaku usaha di sektor obat bahan alam (OBA).
"Kalau di Pulau Jawa, sangat banyak yang minum jamu, tetapi di daerah timur Indonesia masih jarang. Kami berharap melalui kegiatan ini banyak orang yang akan meminum jamu," ujar Tamran dalam sambutannya, Jumat (12/9/2025).
Namun, di balik peluang tersebut, ada ancaman serius.
Baca juga: Kasus Pembunuhan di Seram Bagian Barat Terungkap, La Endo Ditetapkan Sebagai Tersangka
Baca juga: Tak Ada Perkembangan Kasus Pembakaran Rumah Warga Desa Hunuth, Kabid Humas Polda Bungkam
Tamran mengungkapkan bahwa Balai POM masih sering menemukan produk jamu yang dijual tanpa izin edar dan yang lebih berbahaya, mengandung BKO.
Ia mencontohkan temuan terbaru di Bula, Kabupaten Seram Bagian Timur, di mana sebuah etalase menjual jamu ilegal yang dicampur bahan kimia.
Tamran menjelaskan, jamu yang mengandung BKO seringkali laris manis karena memberikan efek instan.
Misalnya, jamu untuk asam urat, pegal linu, atau jamu kuat pria yang sangat diminati karena efeknya yang cepat terasa.
"Ekspektasi masyarakat minum jamu untuk kembali ke bahan alami, tetapi dampak yang dirasakan, kita sudah sering mendengar orang yang mengalami gagal ginjal. Salah satu penyebabnya bisa dari mengonsumsi jamu yang mengandung bahan kimia obat," tegasnya.
Ia menambahkan, beberapa penjual jamu instan di Namlea juga kedapatan menjual jamu yang mengandung bahan kimia obat. Ini menjadi alarm bagi konsumen untuk lebih berhati-hati.
Melalui bimtek ini, Balai POM Ambon tidak hanya menindak, tetapi juga berkomitmen untuk mengedukasi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.