Video Viral
Ketua KNPI Maluku Arman Kalean Emosi Diteriaki 'Mata Uang' Saat Demo di Mapolda, Videonya Viral
Dalam video berdurasi 16 detik itu, tampak Arman mengenakan seragam KNPI berwarna biru dengan songkok berwarna merah.
Penulis: Maula Pelu | Editor: Fandi Wattimena
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Maula
AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Potongan video Ketua KNPI Maluku, Arman Kalean diteriaki 'Mata Uang' viral di media sosial.
Dalam video berdurasi 16 detik itu, tampak Arman mengenakan seragam KNPI berwarna biru dengan songkok berwarna merah.
Duduk di atas tumpukan speaker tengah menyiapkan mic hendak berorasi.
Namun, kelompok massa aksi Aliansi Rakyat Maluku menyorakinya:
"250 Ribu, Mata Uang," teriak sejumlah orang berulang kali.
Arman pun terpancing emosi, kemudian menunjuk ke arah massa hingga bergegas turun diduga hendak mengejar kelompok yang meneriakinya itu.
Diketahui kejadian itu berlangsung saat dua kelompok demonstran berada di depan Markas Polda Maluku, Senin (1/9/2025) siang.
Baca juga: Waduh, Hanya Gegara Beda Pendapat Dengan Polisi, Demonstrasi di Maluku Tengah Hari Ini Gagal
Baca juga: HMI Seram Bagian Timur Demo di Kantor DPRD, Ini Tuntutan Aksi
Diunggah salah satunya okeh akun TikTok @pogo_sadap, kini sudah 103 ribu dilihat, dibagikan hingga 600 kali dan ratusan komentar penuhi kolom.
Diketahui, sorakan itu diduga kuat terkait dengan dugaan adanya pemberian uang senilai Rp 250 ribu kepada sejumlah demonstran dari kelompok Cipayung plus.
Dugaan ini muncul setelah mereka menghadiri acara doa lintas agama yang digelar oleh Polda Maluku, Sabtu (30/8/2025) lalu di markasnya, Tantui, Kota Ambon.
Adapun, aksi unjuk rasa pada hari itu melibatkan dua kelompok yang berbeda.
Kelompok pertama, Aliansi Rakyat Maluku, tiba lebih dulu dan menyampaikan aspirasi mereka di depan Polda.
Sementara itu, kelompok Cipayung plus, yang juga melibatkan kelompok yang dipimpin Arman Kelian, menunggu giliran hingga Aliansi Rakyat Maluku selesai berorasi dan tuntutan mereka diterima.
Video yang memicu insiden ini diduga direkam setelah penyampaian aspirasi dari Aliansi Rakyat Maluku selesai.
Momen ini memperlihatkan perpecahan yang jelas di antara dua kelompok tersebut, yang disinyalir dipicu oleh dugaan pemberian uang.
Insiden ini tidak hanya menambah panas dinamika antarorganisasi pemuda di Maluku
Tetapi juga menimbulkan tanda tanya besar terkait integritas dan motivasi dari gerakan-gerakan massa yang seharusnya memperjuangkan kepentingan rakyat.
Kericuhan ini menyoroti perlunya transparansi dan etika dalam setiap aksi unjuk rasa
Sekaligus menjadi pengingat bagi para pihak terkait untuk menjaga komitmen pada nilai-nilai perjuangan yang murni.
Hingga berita ini ditayangkan, TribunAmbon.com telah berupaya mengkonfirmasi Arman Kalean melalui pesan WhatsApp, tapi tak direspon.
Diketahui, aksi yang berlangsung di ambon ini merupakan bagian dari gelombang protes yang bergulir secara serentak di berbagai kota di Indonesia.
Semua berawal dari satu keresahan yang sama, ketidakadilan.
Peristiwa dimulai dari aksi demonstrasi 25 Agustus 2025 menolak gaji dan tunjangan anggota DPR, lalu demo 28 Agustus 2025 tuntutan hak buruh, dan demo 29 Agustus 2025 bergeser ke tuntutan keadilan atas Affan dengan elemen reformasi Polri.
Di Kota Ambon ini, para pendemo melakukan aksi demonstrasi di Polda Maluku dan berakhir di Kantor DPRD Provinsi Maluku.
Tuntutan mereka diterima langsung kepada para pihak yang dituju. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.