Gerakan Pangan Murah, Pemerintah Kota Tual Salurkan 10 Ton Beras SPHP di Enam Titik

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Megarivera Renyaan

TUAL, TRIBUNAMBON.COM - Melalui Gerakan Pangan Murah, Pemerintah Kota Tual menggelontorkan 10 ton beras Stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) secara serentak pada Sabtu (30/8/2025).

Kegiatan ini digelar di Depan Pasar Marren, dan lima titik lainnya yang telah ditentukan oleh Pemkot Tual,  lewat Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dan Dinas Ketahanan Pangan setempat.

Baca juga: Polisi Tetapkan 1 Tersangka Pembakaran Rumah Warga Hunuth

Baca juga: GPM Imbau Pemuda dan Laki-laki Gereja Tak Terlibat Aksi Demo, Utamakan Dialog dan Doa

Dilingkup Kecamatan Pulau Dullah Selatan antara lain, Pasar Marren Tual (Depan BRI), Pasar Marren Tual (Depan Pasar Baru), Lapangan Gotong royong, Depan Kantor Pos Mangon

Ini merupakan bagian dari penyaluran beras SPHP yang ditargetkan mencapai 1,3 juta ton untuk periode Juli-Desember 2025 di seluruh Indonesia oleh pemerintah pusat.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Tual, Darnawati Amir menyampaikan, bahwa gerakan pangan murah dilakukan untuk menstabilkan harga beras yang sebelumnya bergejolak.

"Gerakan pangan murah ini merupakan upaya nyata untuk menjaga stabilisasi pangan khususnya beras agar terjangkau dan dapat diakses masyarakat dengan harga yang baik," ungkapnya.

Beras SPHP yang disalurkan dijual dengan harga Rp. 60 ribu untuk kemasan 5 kilo. Penyaluran beras SPHP menjangkau enam titik kecamatan di dua kecamatan di Kota Tual, yakni

"Untuk beras yang digelontorkan dari Bulog ada 10 ton beras, kemudian 1 ton gula pasir juga minyak goreng ada sekiranya 210 karton atau 500 liter, kemudian ada 600 kilo terigu," terangnya.

Dirinya mengatakan, bahwa gerakan pangan murah dilakukan untuk memastikan stabilitas untuk keterjangkauan harga dan menjaga inflasi.

"Gerakan ini sangat strategis untuk memastikan ketersediaan beras dengan harga stabil di seluruh lapisan masyarakat. ini menjadi bukti nyata hadirnya pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan sekaligus melindungi daya beli masyarakat," pungkasnya.(*)