SBT Hari Ini

Dinas Pertanian Bakal Tinjau Ulang Luas Lahan Sagu di SBT

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

DINAS PERTANIAN - Kepala Dinas Pertanian kabupaten SBT, M. Sofyan Waraiya ketika diwawancarai TribunAmbon.com di ruang kerjanya, Rabu (30/7/2025).

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Haliyudin Ulima

BULA, TRIBUNAMBON.COM - Dinas Pertanian Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) bakal meninjau ulang luas lahan sagu pada 16 kecamatan di daerah setempat.

Pasalnya, data potensi luas lahan sagu yang digunakan saat ini masih menggunakan data tujuh tahun lalu yang dianggap tidak sesuai dengan kondisi saat ini. 

Hal itu diperkuat dengan adanya perluas lahan pemukiman warga maupun operasi perusahaan sagu yang beroperasi di kecamatan Teluk Waru dan Siwalalat. 

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pertanian SBT, M. Sofyan Waraiyah kepada awak media di Kota Bula, Selasa (5/8/2025).

Baca juga: Kunjungi Lapas Wahai, Bupati Malteng Apresiasi Karya Warga Binaan

"Saya telah sampaikan ke Bappeda melalui forum OPD dan rapat dengar pendapat dengan Komisi II DPRD, kami mengusulkan untuk bisa di backup kegiatan kita yang diusulkan di APBD perubahan terkait pemetaan luas lahan sagu di daerah ini,” ujarnya. 

Kata dia, sesuai data yang dikantongi pihaknya saat ini, luas potensi lahan sagu yang dimiliki daerah saat ini sebanyak 35.426 Hektare, namun data tersebut bisa saja mengalami penurunan atau kenaikan. 

"Kurang lebih dari 35.426 hektare yang kita punya, data itu bisa saja  terkoneksi, artinya luas lahan ini bisa saja bertambah, bisa saja berkurang," jelasnya.

Baca juga: Jadi Layanan Paling Banyak Diakses Masyarakat, Ini Penjelasan Harison Mocodompis


Lebih lanjut dijelaskan, data tersebut dinilai sangat penting untuk mendukung program hilirisasi sagu yang tengah dikampanyekan bupati Fachri Husni Alkatiri dalam mendukung ketahanan pangan lokal. 

Pihaknya bahkan telah mengusulkan kegiatan tersebut kepada tim anggaran Pemerintah Daerah (Pemda) untuk dibicarakan dalam pembahasan APBD perubahan tahun 2025 ini. 

"Mengingat pentingnya data ini, maka kita berinisiatif dari Dinas Pertanian untuk bekerjasama dengan Badan Pertanahan untuk melakukan geospasial di seluruh kecamatan,” tegasnya. 

Meski begitu, Sofyan menilai data tersebut tidak berbeda signifikan mengingat operasi industri perusahaan sagu saat ini masih tergolong wajar. 

"Kami melihat mungkin bisa saja naik karena tidak terjadi eksploitasi besaran-besaran sagu, hanya saja yang sekarang ada industri sagu di Teluk Waru dan Siwalalat tetapi kita melihat bahwa masih dalam batas kewajaran dari sisi produksi,” tutupnya.(*)

Berita Terkini