Dari Limbah Jadi Cendera Mata Bernilai, Karya Unik Warga Binaan Lapas Wonreli-MBD Curi Perhatian

Penulis: Maula Pelu
Editor: Tanita Pattiasina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PRODUK OLAHAN WARGA LAPAS MALUKU - Hasil kerajinan warga binaan Lapas Wonreli dari bahan dasar tanduk Kerbau menjadi berbagai aksesoris , Senin (28/4/2025).

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Maula M Pelu

AMBON, TRIBUNAMBON.COM – Siapa sangka, limbah tanduk kerbau yang selama ini hanya terbuang sia-sia, kini bisa disulap menjadi aksesoris unik.

Mulai dari gelang, kalung, hingga ikat pinggang artistik nan bernilai tinggi.

Inilah yang ditunjukkan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Wonreli, Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD), dalam ajang Bazar UMKM dan produk karya warga binaan se-Provinsi Maluku.

Kegiatan ini digelar dalam rangka Hari Bhakti Pemasyarakatan ke-61, bertempat di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Ambon, sejak Senin (28/4/2025) hingga Selasa (29/4/2025).

Sebanyak 18 Lapas dari berbagai daerah di Maluku turut ambil bagian dalam kegiatan ini. 

Lapas Wonreli yang datang dari daerah terjauh membuktikan bahwa keterbatasan bukanlah penghalang untuk terus berkarya dan berinovasi.

Baca juga: Puncak Hari Bhakti Permasyarakatan ke-61, Lapas Se Maluku Pasarkan Produk Khas Warga Binaan

Baca juga: Ini Kronologis Kebakaran Rumah Warga di Kawasan Waihaong Ambon

Aneka aksesoris berbahan tanduk kerbau yang dipamerkan bukan sekadar kerajinan tangan biasa. 

Produk-produk ini merupakan hasil dari pelatihan intensif yang telah dilakukan sejak tahun 2023.

Mereka memanfaatkan tanduk kerbau, bahan yang selama ini hanya dibuang begitu saja.

“Ini karena daerah Wonreli, MBD banyak kerbau yang diambil dagingnya, tapi kebanyakan tanduknya dibuang. Hal ini, kita buat dan jadi nilai ekonomis,” ujar Pegawai Lapas Wonreli, Max Latukolan, saat ditemui TribunAmbon.com di Stand Lapas Wonreli, Senin (28/4/2025).

Tak hanya kerajinan tanduk, warga binaan Lapas Wonreli juga memamerkan kain tenun khas Kisar, menampilkan kekayaan budaya dari daerah perbatasan itu.

Semangat yang dibawa Lapas Wonreli tidak hanya soal kreativitas, tapi juga tentang upaya melestarikan lingkungan serta mendorong pemberdayaan ekonomi warga binaan melalui produk berbasis hasil alam.

PRODUK OLAHAN WARGA LAPAS MALUKU - Pegawai Lapas Wonreli saat melayani pembeli yang datang di stand mereka menanyakan hasil kerajinan warga binaan Lapas Wonreli dari bahan dasar tanduk Kerbau menjadi berbagai aksesoris bernilai , Senin (28/4/2025). (Maula Pelu)

“Ini agar dilihat bahwa di Lapas, warga binaan membuat berbagai macam produk olahan. Juga dapat mendorong UMKM dan warga binaan dapat berkontribusi untuk ekonomi daerah,” harap Max Latukolan.

Kreativitas warga binaan Lapas Wonreli mendapat apresiasi langsung dari Kepala Lapas Kelas IIA Ambon, Herliadi. Menurutnya, produk yang dipamerkan Lapas Wonreli menjadi salah satu karya paling unik di antara seluruh Lapas di Maluku.

Halaman
12

Berita Terkini