SBT Hari Ini

Jalan ke Kampus STKIP IWN dan SMK Negeri 3 SBT Rusak Parah, Total ada 46 Lubang

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

JALAN RUSAK - Kondis jalan menuju kampus Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Ita Wotu Nusa dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 3 Seram Bagian Timur (SBT) memprihatikan, Senin (28/4/2025).

Laporan Wartawan Tribunambon.com, Haliyudin Ulima

BULA, TRIBUNAMBON.COM - Akses jalan menuju kampus Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Ita Wotu Nusa dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 3 Seram Bagian Timur (SBT) sangat memprihatikan.

Jika diukur menggunakan Google Maps, jalan masuk sepanjang 693 meter itu, tidak ditemukan kondisi jalan yang mulus.

Sepanjang jalan nyaris rusak semua dan itu sangat mengancam keselamatan para pengguna jalan, terutama pengendara roda dua.

Berdasarkan hasil penelusuran TribunAmbon.com, Senin (28/4/2025), sebanyak 46 lubang jalan tersebar di sepanjang jalan tersebut.

Dari total 46 lubang, 8 di antaranya tergolong rusak berat dengan diameter lebih dari 50 cm dan kedalaman lebih dari 5 cm.

Baca juga: Usai Penertiban Pasar Mardika, Pemkot Ambon Bakal Bangun 9 Pos Jaga

Baca juga: Christianto Laturiuw Ingatkan Penertiban Pasar Mardika Ambon Harus Bersifat Permanen

Sementara itu, 38 lubang lainnya masuk kategori kecil dengan diameter kurang dari 50 cm dan kedalaman kurang dari 5 cm.

Jumlah tersebut terhitung mulai dari jalan masuk di kawasan Pantai Gumumae, hingga SMK Negeri 3 SBT.

Jalan rusak yang kerap dilalui mahasiswa dan pelajar itu telah berlangsung selama bertahun-tahun tanpa ada upaya perbaikan yang signifikan.

Kondisi ini diperparah dengan tidak adanya penerangan jalan, terutama pada malam hari, sehingga meningkatkan risiko kecelakaan.

Padahal, akses jalan itu merupakan jalur utama yang kerap dilalui mahasiswa hingga pelajar saat hendak menuju kampus dan sekolah.

Afriani (25) salah satu pengguna jalan turut mengungkapkan kekesalannya saat diwawancarai Tribunambon.con di lokasi.

"Jalan ini sudah rusak lama, dari pertama kerja sampai sekarang ini seng (tidak) pernah sama sekali diperbaiki, padahal ini jalan satu-satunya menuju kampus dan sekolah, seng (tidak) ada jalan lain, belum lagi lampu rusak," sesalnya.

Dirinya mengaku, saat kondisi hujan, ruas jalan nyaris ditutupi aliran air akibat saluran drainase yang tidak berfungsi dengan baik.

Mirisnya, aliran tersebut bahkan pernah memasuki halaman kampus mereka, hingga merendam sejumlah berkas penting.

Halaman
12

Berita Terkini