"Sampai sekarang tetap bekerja, takut tidak bekerja nanti diganti," cetusnya.
"Kami sempat menerima uang sejumlah Rp. 1.5 Juta, tapi informasinya itu uang transport bukan gaji," tambahnya.
Terpisah dari itu Kepal Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Maluku, Yahya Kotta mengaku gaji Security dan Cleaning Service ada namun belum dibayarkan.
Dikatakan, Rabu besok akan ada pertemuan guna memproses pencairan gaji mereka.
"Pasar ini kan masih baru, terkait gaji itu tetap ada cuma berdasarkan mekanisme penganggaran, hari rabu ini tetap kami proses, minggu ini sudah diproses," ungkapnya saat dikonfirmasi TribunAmbon.com melalui sambungan telepon WhatsApp, Selasa (18/6/2024).
Terkait dengan nominal gaji yang seharusnya diterima, Yahya membenarkan bahwa gaji mereka setara dengan UMR Kota Ambon.
"Gajinya ikut UMR, tidak bisa sembarangan harus ikut UMR," cetusnya.
Dijelaskan, proses pencarian gaji tak semudah mengambil uang di ATM, ada mekanisme penganggaran keuangan daerah yang harus diikuti. Termasuk melibatkan pihak ketiga.
"Uang ini kan bukan kita ambil dari rekening Bank, tapi kan mesti mekanisme penganggaran di Daerah dan ada pihak ketiganya," tandasnya. (*)