Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Jenderal Louis
AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Puluhan Security dan Cleaning Service (CS) di gedung baru Pasar Mardika dikabarkan belum menerima gaji selama enam bulan.
Berdasarkan informasi yang dihimpun TribunAmbon.com, terdapat 43 orang Security yang bertugas menjaga gedung yang dibangun dengan anggaran senilai Rp. 134 Miliar itu.
Sementara petugas Cleaning Service yang bekerja sebanyak 40 orang.
Jika estimasikan 83 pekerja dengan gaji UMR Kota Ambon dikalikan enam bulan maka diperkirakan totalnya mencapai lebih dari Rp. 1 Miliar.
Kepada TribunAmbon.com, salah seorang CS mengaku kecewa lantaran hak mereka selama 6 bulan belum terbayarkan.
"Gaji selama enam bulan belum kami terima, bagaimana mau kasih nafkah keluarga kalau caranya seperti ini," ungkapnya kepada TribunAmbon.com, Selasa (18/6/2024).
Baca juga: Hewan Kurban dari Masyarakat Indonesia Disalurkan ke Palestina dan 28 Provinsi di Dalam Negeri
Baca juga: Polemik Pengelolaan Pasar Mardika, HMI Ambon Minta Pemprov Putus Kontrak PT BPT
Lanjutnya, ada beberapa cleaning service yang menanyakan perihal tersebut ke pegawai Disperindag Provinsi Maluku.
Namun, selalu mendapat janji manis, bahkan sampai sekarang tidak ada realisasinya.
"Ketika kami tanyakan, ada pegawai yang berjanji bahwa dalam dua minggu lagi sudah cai, tapi sampai sekarang nihil," keluhnya.
Selain itu, dikatakan hingga saat ini tidak ada kejelasan berapa nominal gaji yang seharusnya kita dapat per bulan.
Mirisnya, sampai sekarang tidak ada surat kontrak yang ditandatangani.
"Kami butuh kejelasan, gaji per bulan berapa juga tidak ada kejelasan berapa nominalnya. Tidak pernah ada pembicaraan menyangkut gaji dan belum ada kontrak kerja," tuturnya.
Para pekerja pun enggan bersuara lantaran khawatir dipecat secara sepihak.
Sehingga puluhan pekerja itu tetap bertahan tanpa menerima gaji selama 6 bulan, terhitung Januari sampai Juni 2024.
"Sampai sekarang tetap bekerja, takut tidak bekerja nanti diganti," cetusnya.
"Kami sempat menerima uang sejumlah Rp. 1.5 Juta, tapi informasinya itu uang transport bukan gaji," tambahnya.
Terpisah dari itu Kepal Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Maluku, Yahya Kotta mengaku gaji Security dan Cleaning Service ada namun belum dibayarkan.
Dikatakan, Rabu besok akan ada pertemuan guna memproses pencairan gaji mereka.
"Pasar ini kan masih baru, terkait gaji itu tetap ada cuma berdasarkan mekanisme penganggaran, hari rabu ini tetap kami proses, minggu ini sudah diproses," ungkapnya saat dikonfirmasi TribunAmbon.com melalui sambungan telepon WhatsApp, Selasa (18/6/2024).
Terkait dengan nominal gaji yang seharusnya diterima, Yahya membenarkan bahwa gaji mereka setara dengan UMR Kota Ambon.
"Gajinya ikut UMR, tidak bisa sembarangan harus ikut UMR," cetusnya.
Dijelaskan, proses pencarian gaji tak semudah mengambil uang di ATM, ada mekanisme penganggaran keuangan daerah yang harus diikuti. Termasuk melibatkan pihak ketiga.
"Uang ini kan bukan kita ambil dari rekening Bank, tapi kan mesti mekanisme penganggaran di Daerah dan ada pihak ketiganya," tandasnya. (*)