Info Daerah

Soal Jembatan Kawanua, Pemuda Tehoru Sebut Picarima Harus Berterima Kasih kepada BPJN Maluku

Penulis: Lukman Mukadar
Editor: Adjeng Hatalea
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

BPJN Maluku sementara melakukan upaya perbaikan darurat untuk memperlancar akses Tehoru-Telutih. Wai Kawanua, Tehoru, Kamis (23/5/2024).

Laporan Kontributor TribunAmbon.com, Lukman Mukaddar

MASOHI, TRIBUNAMBON.COM - Pemuda Tehoru menyentil komentar Anggota DPRD Maluku Tengah Frnas J. Picarima di salah satu media massa.

Picarima disebutkan harus berterimakasih kepada Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Maluku yang telah merespon dengan cepat kondisi jembatan penghubung terpanjang di wilayah Selatan Pulau Seram, yakni Jembatan Wai Kawanua.

Pasalnya, Picarima di salah satu media massa menyebutkan, BPJN Maluku terkesan asal jadi dalam menangani kerusakan oprit jembatan Wai Kawanua di Tehoru.

Sementara pada kenyataannya, BPJN Maluku sudah bertindak sesuai harapan warga di pesisir Tehoru-Telutih itu.

Karena itu, dia menyebut komentar Picarima asal bunyi (Asbun).

Disebutkan, sebagai wakil Rakyat Maluku Tengah, Picarima harus berterimakasih karena harapan warga untuk perbaikan kerusakam jembatan itu cepat tertangani.

Raasyid, pemuda asal Negeri Tehoru menilai pernyataan Picarima tersebut seakan menampar telak wajah Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah sebagai pihak yang membangun Jembatan Wai Kawanua tersebut sejak tahun 2006 hingga 2019.

Pasalnya, perencanaan awal sampai pembangunan Jembatan Wai Kawanua harusnya sudah diperhitungkan matang-matang secara teknis oleh Dinas PUPR Maluku Tengah saat itu.

Betapa tidak, dengan derasnya Daerah Aliran Sungai (DAS) serta bentangan jembatan yang cukup panjang, tentu saja tidak heran kalau kini Jembatan Wai Kawanua harus mengalami kerusakan, baik putusnya jembatan hingga rusaknya oprit.

“Saya pikir saudara Picarima sebagai Wakil Rakyat Maluku Tengah harusnya berterima kasih kepada pihak BPJN Maluku yang hadir untuk mengatasi rusaknya jembatan Wai Kawanua. Pemkab Maluku Tengah tidak akan mungkin bisa membiayai kerusakan jembatan apalagi membangun baru. Maka dengan hadirnya BPJN Maluku tak lain karena ingin menyelamatkan akses transportasi dan kepentingan masyarakat yang tergantung pada Jembatan Wai Kawanua tersebut,” tulis Raasyid dalam rilis yang diterima Wartawan, Minggu (2/6/2024).

Menurutnya, kondisi aliran sungai Kawanua saat ini memang sangat liar, karena itu bisa berubah - ubah kapan saja tergantung kondisi perubahan DAS di hulu sungai akibat dari pembalakan hutan dari oknum- oknum tidak bertanggung jawab.

Baca juga: Oprit Jembatan Kawanua Jebol, Akses Tehoru ke Telutih Putus

“Ya Kalau dilihat dari ketinggian elevasi jembatan sudah aman, tetapi yang berpengaruh kenapa Dinas PU Malteng saat perencanaan dan pembangunan jembatan tidak memperhatikan type dan jenis pondasi yang harus didesain kuat dan kokoh terhadap hantaman air pada saat banjir?," tanya dia.

Untuk itu dirinya berpendapat, komentar Anggota DPRD yang akrab disapa Ampi Picarima itu sangat tidak pantas, sebab berbading terbalik dengan kinerja BPJN yang sudah dianggap cukup responsif terhadap kondisi kerusakan jembatan yang ada saat ini.

"Jadi kini kenapa BPJN Maluku yang harus disalahkan ? kami sebagai masyarakat Tehoru sangat berterima kasih kepada BPJN Maluku karena kalau mereka turun langsung dan melakukan aksi penanganan, bagaimana bahan pokok masyarakat dan akses kendaraan bisa dilalui?,” tegasnya.

Halaman
12

Berita Terkini