Bentrok di Tual

Sebagian Warga Kota Tual yang Mengungsi akibat Bentrok Mulai Kembali

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wali Kota Tual Adam Rahayaan saat menemui dan berdialog dengan korban bentrok di kawasan Yerler, kecamatan Dula Selatan Sabtu (4/2/2023).

TRIBUNAMBON.COM - Warga Kota Tual, Maluku yang mengungsi akibat bentrok antar-warga mulai kembali ke rumahnya.

Menurut Wali Kota Tual, Maluku, Adam Rahayaan mengatakan, warga sudah berangsur-angsur kembali ke rumah.

“Memang pengungsi saat awal kejadian itu ada banyak, tapi itu trauma sehingga mengungsi. Ada yang di Angkatan Laut, tapi sudah berangsur-angsur kembali,” kata Adam dilansir dari Kompas.com saat dihubungi dari Ambon, Senin (6/2/2023).

Sementara itu, warga yang kehilangan rumahnya masih mengungsi di beberapa titik. Namun, kebanyakan mereka mengungsi di rumah-rumah keluarganya di Langgur, Maluku Tenggara.

“Sedangkan yang rumah terbakar itu ada sebagian di Langgur, di rumah-rumah keluarga,” katanya.

Adam mengatakan, sejauh ini Pemerintah Kota Tual terus menyalurkan bantuan kepada para korban bentrok yang masih mengungsi di beberapa titik. Bantuan itu berupa makanan, pakaian, selimut hingga keperluan lainnya. Penyaluran bantuan ditangani langsung oleh Dinas Sosial Kota Tual.

“Tiap hari ada, kita salurkan bantuan makan minuman dan pakaian. Yang tinggal di luar itu sudah disalurkan sembako dan beras serta kebutuhan lain,” ujarnya.

Disinggung soal jumlah rumah yang terbakar akibat bentrokan tersebut, Adam mengaku belum mendapat laporan. Begitu juga dengan jumlah rumah yang rusak dan terbakar.

Hingga kini instansi terkait masih terus melakukan pendataan di lapangan.

“Untuk yang rumah-rumah (terbakar) itu kan kita sudah mendata yang rusak berat, ringan dan rusak sedang,” ujarnya.

Dihubungi secara terpisah, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tual Asis Reliubun mengatakan, penyaluran bantuan bagi para pengungsi korban bentrok ditangani langsung oleh Dinas Sosial.

Sedangkan, BPBD dan instansi terkait seperti Dinas PUPR dan Bapeda masih terus melakukan pendataan rumah warga yang rusak dan terbakar.

“Kita masih melakuakn pendataan korban harta benda, kebetulan tadi kita baru data jadi nanti besok baru kita rekap,” katanya.

Asis mengatakan, Pemkot Tual tidak memberlakukan kebijakan tanggap darurat, namun siaga darurat bencana.

“Bukan tanggap darurat, ini masih masuk dalam siaga tanggap bencana, jenis kejadiannya kan belum sampai ke tanggap darurat jadi dia hanya siaga darurat bencana,” ungkapnya.

Halaman
12
Tags:

Berita Terkini