Laporan Kontributor TribunAmbon.com, Rahmat Tutupoho
SBB, TRIBUNAMBON.COM - Sidang Majelis Pekerja Lengkap (MPL) ke 43 di Piru, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) dinyatakan berakhir usai palu diketuk.
"Sidang MPL berakhir. Sorotan utama adalah pemulangan pengungsi Kariuw," kata Ketua Sinode Gereja Protestan Maluku (GPM) Elifas Tomix Maspaitella di Kantor Jemaat Piru, Jumat (4/11/2022).
Rapat dengan kantor presiden deputi 2 berlangsung disela-sela sidang MPL, fokus pembahasan mengenai pemulangan pengungsi Kariuw ke tempat asalnya.
Terangnya, Kariuw pulang perlu dilihat sebagai satu komitmen masyarakat Maluku memelihara dan membingkai perdamaian antar orang bersaudara.
"Disela-sela MPL, saya rapat dengan kantor presiden deputi 2, seputaran pemulangan Kariuw. Ini harus dilihat dalam komitmen hidup bersaudara," tuturnya.
Elifas mengungkap, rekonsiliasi itu merupakan tugas penting seluruh elemen keagamaan, baik Kristen, Islam, Hindu, dan Buddha yang ada di Maluku.
Selain itu, rangkaian amarah maupun dendam ditinggalkan, biarkan Kariuw kembali dan menjalani kehidupan di tempat yang selayaknya.
Baca juga: Jangan Kontraktor, Benhur Minta TNI Polri Tangani Pembangunan Rumah Warga Kariuw
Baca juga: BERITA FOTO: Ini Senyum Manis Mama Papalele Sambut Berkah di Jalanan Kota Ambon
"Biarkan masyarakat Kariuw jalani hidup di tempat semula. Amarah dan dendam ditinggalkan. Elemen agama dari Kristen, Islam, Hindu, dan Buddha punya tanggung jawab bersama," pungkasnya.
Sanjungan dipersembahkan untuk Pemerintah Pusat (Pempus) sekaligus Pj Bupati Maluku Tengah (Malteng), Muhamat Marasabessy yang memulai tahapan positif.
"Apresiasi teramat besar teruntuk Pempus. Paling khusus, Muhamat Marasabessy yang sudah melaksanakan tahapan positif perihal pemulangan masyarakat Kariuw," tandasnya. (*)