Keesokan harinya, pengunjung bisa mengabadikan momen matahari terbit, dan jika beruntung, kabut putih tampak mengelilingi bukit hingga ke sepanjang mata memandang di atas permukaan laut.
Tiket masuk ke Bukit Paralayang Ruhatu
Anda mungkin akan merasa seperti menyusup di sebuah kawasan tanpa berpenghuni.
Terkadang, penjaga Bukit Paralayang Ruhatu tak nampak saat di pos masuk.
Lokasinya yang dekat dengan permukiman warga, membuat mereka bisa kapan saja berlalu-lalang untuk memantau kawasan kemah.
Salah satunya, dengan memasok kebutuhan air di toilet bagi para pengunjung.
Kemudian memberikan tiket masuk di saat kepulangan para pengunjung, tepat sebelum ke luar Bukit Paralayang Ruhatu.
Jika merujuk pada harga tiket yang dikeluarkan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Gideon Nusaniwe Sakti, Wisata Paralayang dikenai biaya bervariasi, seperti;
- Foto Praweding senilai Rp. 250 ribu
- Pengambilan Video Klip senilai Rp. 300.000
- Camping per Orang senilai Rp. 50 ribu, dan
- Camping Kelompok senilai Rp. 1 juta.
Namun, harga tiket masuk ini kerap dinilai tak begitu terjangkau bagi sebagian para wisatawan.
Untuk itu, para penjaga kadang berbaik hati dengan menawarkan harga suka rela saja.
"Harga ini memang sudah ditentukan oleh Bumdes ( red: Gideon Nusaniwe Sakti )," ucap Uwek Latuwete saat ditanyai TribunAmbon.com di Bukit Paralayang Ruhatu, Minggu (25/9/2022).(*)