Tak lama begitu umpan dibuang ke danau dari jarak duduknya sekira 3 meter, Ayu sumringah melihat seekor Mujair meliuk-liuk di permukaan air.
“Tapi kalau yang masih kecil banget dibalikin, kasihan,” ucap Ayu malu-malu saat ditanyai TribunAmbon.com di lokasi.
Danau Wae Ela juga dijadikan sebagai wisata permandian.
Belum lengkap rasanya, jika belum nyebur.
Seperti itulah kesannya, begitu melihat danau tenang berwarna hijau ini.
Namun, pastikan benar-benar bisa berenang sebelum nyebur.
Sebab, kedalaman airnya mencapai hingga 30m.
Jalur ke Danau Wae Ela
Berada di dataran Pulau Ambon, menjadikan Danau Wae Ela sering dikunjungi warga di daerah tersebut.
Dari pusat Kota Ambon, membutuhkan waktu sekitar 1 jam 30 menit mengunakan kendaraan beroda dua maupun empat.
Begitu tiba di Negeri Lima, pengguna kendaraan mobil harus berjalan kaki dari jalan utama melewati jalan tani menuju Danau Wae Ela.
Namun, bagi pengunjung yang menggunakan kendaraan beroda dua, seperti motor, jalurnya bisa ditempuh sekitar 10 menit.
Ada tempat pemberhentian, yang dikhususkan warga lokal untuk memarkirkan kendaraannya.
Jangan khawatir motornya dirusaki, atau dicolong.
Sebab, sejauh ini tidak ada kejadian seperti itu, meski tidak ada penjaga parkiran.
Perjalanan kemudian dilanjutkan sekitar 30 hingga 1 jam, dengan rute menanjak.
Sebelum menuruni gunung, dengan tanda penunjuk jalan bertuliskan ‘Welcome to Danau Wae Ela’, pengunjung direkomendasikan untuk melihat pemandangan danau dari ketinggian.
Jika, pengunjung cukup berani untuk menaiki tebing batu di kawasan itu, pemandangan tersapu seluruh danau.
Namun, jika tak cukup nyali, direkomendasikan untuk langsung menuruni gunung yang cukup terjal itu.
Jadi, pastikan sebelum menanjak, kostum yang dipakai disesuaikan dengan arena, mulai dari alas kaki, hingga kepala.
Saat memasuki kawasan danau, visual wisatawan dimanjakan dengan warna hijau yang asri dan segar.
Pepohonan rimbun mengelilingi danau, airnya yang tenang, membuat teduh dan menyenangkan.
Ada sejumlah papan imbauan yang dipasang warga lokal di hampir setiap sisi sungai.
Salah satunya bertuliskan “Percuma bawa skincare di bendungan, kalo tidak care terhadap lingkungan”.
Untuk itu, salah seorang pengunjung, Nina Apriliani Weda mengingatkan agar keindahan alam Danau Wae Ela ini dapat dijaga kelestariannya.
“Teman-teman, yang paling penting adalah kita harus menjaga lingkungan, jangan membuang sampah di sini karena alamnya yang sangat indah. Lalu ketika kita mengotorinya dengan sampah-sampah bawaan kita lalu apa jadinya?,” ucap Nina. (*)