Mereka adalah warga lokal yang menggunakan perahu untuk transportasi ketika melewati danau menuju ke kebun.
Mereka menyusuri danau dengan membawa sejumlah anakan tanaman umur panjang, seperti Cengkih dan Pala.
Jika musim panen tiba, berkarung Pala turut dimuat di atas perahu itu.
Selain sebagai alat transportasi tani, perahu juga kerap digunakan pengunjung sebagai wahana bermain di danau.
Entah disewakan, atau dipinjam dari warga lokal, namun tetap menjadi salah satu aktivitas favorit yang mesti dilakukan.
Ketika berkunjung di danau ini, hal yang tak boleh dilewatkan juga, yakni memancing.
Bagi sebagian orang, mamancing dilakoni sebagai aktivitas olahraga, bahkan hobi.
Namun, bagi sebagian orang justru hal ini selain menyenangkan juga mengenyangkan.
Terutama bagi pengunjung yang berkemah di sana.
Sebagai pelengkap menu santapan saat berkemah, para wisatawan kerap menghabiskan waktunya dengan memancing Ikan Mujair.
Seperti yang dilakoni Kartika Ayu Fitriani, salah seorang pengunjung dari Kota Ambon ini.
Bermodalkan senar, kail dan umpan, Ayu mengaku senang, karena mampu menangkap ikan.
Kail yang digunakan cukup kecil, sesuai dengan target ikan yang mau ditangkap Ayu, yakni Gurame.
Ayu kerap mendengar cerita pengalaman dari rekan-rekannya, ketika mereka memancing ikan di danau ini.
Merasa penasaran, mahasiswi semester akhir di Universitas Pattimura ini juga ingin memperkaya pengalamannya dengan merasakan sensasi memegang senar, sambil menunggu kailnya tertancap di mulut ikan.