Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Ridwan Tuasamu
AMBON, TRIBNAMBON.COM – Gubernur Maluku, Murad Ismail menyebut Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. M. Haulussy terlihat seperti bangunan lama.
Menurutnya, gedung rumah sakit rujukan itu terlihat tidak menarik dan kurang memberi rasa nyaman kepada masyarakat.
"Saya harap, rumah sakit andalan ini, bisa terus melakukan perbaikan demi kenyamanan warga Maluku," ujar Murad saat melakukan peninjauan di RSUD M. Haulussy, Jalan Dr.Kayadoe, Nusaniwe, Kota Ambon, Selasa (1/6/2021).
Murad juga menilai, rumah sakit terlalu kecil untuk menampung pasien.
Untuk itu, dia berencana mencari kawasan dengan luas 10 hektar di daerah Wayame, Teluk Ambon untuk membangun rumah sakit Haulussy baru.
Baca juga: Penyidik Janji Tetapkan Tersangka Kasus Korupsi Seragam Linmas Dalam Waktu Dekat
Baca juga: Cuaca Membaik, Harga Ikan di Pasar Namlea Perlahan Kembali Normal
Hal ini dikarenakan kapasitas Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. M. Haulussy dinilainya tidak cukup besar untuk menampung banyak pasien.
“Kita akan carikan lahan yang lebih besar baru kemudian diusulkan ke Presiden,” lanjutnya.
Dia mengatakan, jumlah tempat tidur di Instalasi Gawat Darurat (IGD) yang saat ini sebanyak 20 buah masih kurang karena beberapa kamar kurang luas.
Murad kemudian membandingkan RSUD Haulussy dengan sejumlah rumah sakit andalan di provinsi lain yang menurutnya sangat memadai dan memiliki lahan yang luas.
Ia menyebut, sebagai rumah sakit rujukan di Maluku RSUD harus difasilitasi dengan lengkap.
“Semua elemen harus ikut membantu pemerintah dalam hal ini,” ucapnya
Ia berharap, seluruh masyarakat bisa ikut mendukung rencana pemerintah ini agar kedepannya RSUD Haulussy bisa menjadi kebanggaan.
Selain itu, ia juga menegaskan kepada petugas rumah sakit agar bekerja maksimal dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Murad mengatakan, rumah sakit rujukan Provinsi Maluku itu harus memberikan pelayanan tanpa melihat golongan dan kedudukan seseorang.
Menurutnya, petugas rumah sakit harus memberikan pelayanan dengan cara yang humanis kepada pasien.
"Sebagai pelayan publik, jangan melayani setengah hati," ucapnya
Ia juga menuturkan, RSUD jangan kalah dari rumah sakit swasta dalam hal pelayanan publik agar menjadi daya tarik tersendiri.
Sebab, ia melihat saat ini masyarakat lebih cenderung memilih melakukan pengobatan di rumah sakit swasta. (*)