Subsidi Kuota Internet

Bantuan Kuota Internet Gratis dari Kemendikbud Cair Pekan Ini

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI aturan baru di sekolah, di tengah wabah virus corona ---- Siswa sekolah dasar negeri 002 Ranai melakukan aktivitas belajar menggunakan masker di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, Indonesia, Selasa (4/2/2020). Proses belajar mengajar kembali berlangsung setelah sebelumnya sempat akan diliburkan selama 14 hari terkait lokasi observasi WNI dari Wuhan, China yang berada di Natuna.

Dikutip dari Kontan, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Kemdikbud, Nizam mengatakan semua nomor handphone yang didaftarkan mahasiswa ke kampus untuk program bantuan subsidi telah masuk dalam sistem pangkalan data tinggi (PD Dikti) dan data pokok pendidik (Dapodik).

Nizam mengonfirmasi, rencananya bantuan ini akan segera disalurkan untuk siswa, guru, mahasiswa, dan dosen demi menunjang PJJ.

"Pekan ini bantuan kuota cair Insya Allah," kata Nizam kepada Kontan, Selasa (15/9/2020).

Lebih lanjut, ia mengatakan penyaluran itu tergantung pada kelancaran data yang masuk dan semua prosesnya.

"Kalau semua lancar pekan ini sudah dilaksanakan," ucap Nizam.

Mendikbud Nadiem Makarim (Instagram.com/kemdikbud.ri/)

Pria di Jember jadi Korban Penipuan Jual-Beli Online, Beli Modem WiFi Dikirimi Pecahan Genteng

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi X DPR, Dede Yusuf mengatakan, ada hal yang perlu diperhatikan pemerintah agar program ini tepat sasaran.

Yakni soal cara mendata dan pihak yang mendata serta siapa saja yang dianggap berhak menerima bantuan tersebut.

"Apakah semua siswa atau hanya mereka yang tidak mampu. Semua ini tentu harus masuk data dapodik, sehingga akan transparan nantinya siapa yang mendapatkan atau tidak mendapatkan," kata Dede.

Sementara itu, Koordinator Nasional Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI), Ubaid Matraji meminta nama-nama calon penerima bantuan harus dipublikasikan perguruan tinggi dengan harapan semua orang bisa mengawasi.

Sebab, program ini berpotensi menjadi program yang tidak efektif jika penerima bantuan tidak tepat sasaran.

"Ini untuk supaya tepat sasaran. Dana triliunan itu bisa menjadi pemborosan uang jika disalurkan tidak tepat sasaran," kata Ubaid Matraji.

JPPI menyoroti pemberian bantuan kuota di daerah-daerah yang sarana prasarana pendukungnya tidak memadai.

Seperti di daerah dengan jaringan listriknya tidak stabil atau bahkan yang tidak ada listrik.

Tentunya, bantuan tersebut hanya diuntungkan bagi sekolah-sekolah atau peserta didik yang tinggal di daerah-daerah yang ada jaringan internetnya.

(TribunPalu.com/Kontan.co.id)

Berita Terkini