Dinkes Ambon Minta Warga Waspada DBD di Tengah Pandemi Covid-19

Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dinkes Kota Ambon lakukan Foging di Kawasan rawan kasus DBD.

Laporan Kontributor TribunAmbon.com, Helmy

TRIBUNAMBON.COM - Kasus Positif corona di Maluku Khususnya Kota Ambon terus meningkat perharinya.

Namun bukan hanya pandemi ini yang harus diwaspadai, melainkan saat ini masyarakat di Kota Ambon juga dihadapkan pada serangan malaria dan wabah Demam Berdarah Dengue (DBD).

Hal ini dikarenakan Kota Ambon mulai meamsuki musim pancaroba biasanya kasus DBD meningkat pesat.

Untuk itu warga Kota Ambon bukan hanya mewaspadai penyebaran virus corona melainkan juga harus mewaspadai wabah Demam Berdarah Dengue (DBD) dengan cara selalu menjaga kebersihan lingkungan sekitar tempat tinggal.

Hal ini disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kota Ambon dr Wendy Pelupessy ketika dihubungi TribunAmbon.com Selasa (2/6/2020).

EKSKLUSIF Wakil Gubernur Maluku Barnabas Nathaniel Orno, ke Mana saat Pandemi Covid-19?

Menurutnya guna mengantisipasi peneybaran Malaria dan Demam Berdarah Dengue (DBD) pihaknya rutin melakukan foging (pengasapan) disejumlah titik yang dianggap rawan penyebaran penyakit tersebut.

"Fogging dilakukan untuk mengantisipasi berbagai potensi penyakit yang menular melalui gigitan nyamuk, diantaranya malaria dan demam berdarah dengue (DBD), disejumlah tempat yang dianggap rawan," terangnya.

Tim Gugus Tugas Ambon Siagakan Posko Pembatasan Orang Jelang PSBB, Wali Kota Siapkan Perwali

Menurutnya pihak pemerintah membantu meminimalisir penyakit tersebut dengan membunuh nyamuk dewasa melalui fogging.

"Jadi untuk tindakan pencegahan lebih pada menjaga kebersihan lingkungan karena sekarang ini sudah masuk penghujan. Kemudian dari dinas sendiri telah lakukan pengasapan atau fogging," ungkapnya.

Tindakan fogging, lanjutnya, merupakan kegiatan untuk mencegah penyebaran nyamuk aedes aygepti yang dilaksanakan setiap tahunnya saat terjadi pergantian musim untuk menjaga kesehatan masyarakat.

"Selain fogging, kita juga giatkan abatesasi kita berikan secara gratis kepada masyarakat dan dapat diperoleh di puskesmas terdekat. Tinggal ambil saja minta di puskesmas atau puskesmas pembantu gratis," pungkasnya.

Dia menjelaskan, dengan adanya musim penghujan saat ini, masyarakat perlu mengantisipasi penyakit malaria karena nyamuk dapat berkembang biak dengan cepat saat lingkungan tidak bersih dan banyak tempat aman untuk perkembangbiakan nyamuk.

"Saat ini selain DBD masyarakat juga perlu mewaspadai penyakit malaria, karena faktor penyebabnya sama lewat gigitan nyamuk," ujarnya.

Pola 3M

Tim Gugus Tugas Ambon Siagakan Posko Pembatasan Orang Jelang PSBB, Wali Kota Siapkan Perwali

Untuk itu, warga diminta untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan temoat tinggal mereka.

Warga juga diimbau untuk selalu menerapkan polah hidup bersih dengan menjaga kebersihan lingkungan.

Selain menjaga kebersihan lingkungan sekitar tempat tinggal, upaya pencegahan tersebut juga dapat dilakukan dengan menguras bak mandi, menutup bak mandi dan mengubur barang yang berpotensi menampung air disaat hujan (3M).

"Dengan menjaga kebersihan lingkungan dengan melakukan 3M yang selama ini kita sudah sampaikan. Masyarakat harus galakkan lagi 3M di dalam lingkungan masing-masing", terangnya.

Hal ini dilakukan untuk meminimalisir perkembang biakan bibit nyamuk penyebab DBD maupun malaria yang biasa menyerang masyarakat ditengah musim pancaroba.

Gedung Dinas Kesehatan kota Ambon (Kontributor TribunAmbon.com/Helmy)

Pola 3M sendiri, saat ini dapat digalakkan dengan maksimal oleh masyarakat karena kebanyakan masyarakat sekarang ini beraktivitas di rumah akibat adanya pandemi covid 19.

Untuk itu, diharapkan kasus DBD di Kota Ambon dapat menurun di musim penghujan saat ini dengan tidak adanya lagi tempat aman buat nyamuk dapat berkembang biak.

10 Kasus DBD Ditemukan, Pemkot Ambon: Fogging Sementara, Masyarakat Harus Jaga Kebersihan Lingkungan

"Banyak masyarakat yang sekarang bekerja dari rumah, untuk itu dapat mengoptimalkan program bersih lingkungan untuk meminimalisir perkembangan bibit nyamuk di kawasan pemukiman masyarakat," ujarnya.

Dikatakan, masyarakat harus menjaga lingkungan sesuai dengan apa yang selama ini telah disosialisasikan oleh pihaknya maupun edukasi di media elektronik.

"Masyarakat harus galakan lagi 3M di dalam lingkungan masing-masing karena semua work for home, tinggal di rumah. Jadi ketika kita tinggal di rumah kita bersihkan halaman, lihat botol-botol yang tidak dipakai, ban-ban bekas itu dikuburkan," tutupnya. (*)

Berita Terkini