TRIBUNAMBON.COM– PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Maluku dan Papua (UIP MPA) menegaskan komitmennya dalam mempercepat pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan di Provinsi Maluku Utara, sebagai bentuk dukungan nyata terhadap program perluasan akses listrik di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).

Hal ini disampaikan melalui pertemuan dengan Gubernur Provinsi Maluku Utara, Sherly Tjoanda pada Selasa (19/8/2025) di Kantor Gubernur Provinsi Maluku Utara.

Gubernur Provinsi Maluku Utara, Sherly Tjoanda, menegaskan bahwa pemerintah daerah sangat fokus pada pemenuhan kebutuhan listrik, terutama di desa-desa yang belum pernah tersambung dengan jaringan listrik maupun yang belum mendapatkan layanan listrik secara penuh.

Baca juga: PLN UIW MMU Gandeng Pemprov Malut buat Program Light Up the Dream

Baca juga: PLN UIW MMU dan Pemkab Halmahera Utara Siap Kolaborasi Majukan Sistem Kelistrikan

Salah satu program prioritas Pemerintah Provinsi Maluku Utara adalah beasiswa pendidikan tinggi berbasis kuliah daring bagi anak-anak di pulau-pulau kecil, yang keberhasilannya sangat ditentukan oleh ketersediaan listrik yang stabil.

“Pemerintah Provinsi Maluku Utara sangat fokus memenuhi kebutuhan listrik, khususnya bagi desa-desa yang hingga kini belum menikmati penerangan. Salah satu program prioritas kami adalah beasiswa pendidikan tinggi berbasis kuliah daring bagi anak-anak di pulau-pulau kecil, yang tentu keberhasilannya sangat bergantung pada ketersediaan listrik yang stabil,” ujarnya.

Sejalan dengan hal tersebut, General Manager PLN UIP MPA, Nur Hardiyanto, menegaskan bahwa PLN UIP MPA sebagai unit pembangunan memiliki mandat utama untuk menyiapkan infrastruktur ketenagalistrikan, mulai dari pembangunan jaringan, gardu induk, hingga infrastruktur pembangkit.

“Kami menyadari bahwa tanpa infrastruktur yang memadai, elektrifikasi desa tidak dapat berjalan. Saat ini PLN UIP MPA sedang mengakselerasi pembangunan jaringan dan gardu induk di sejumlah wilayah di Maluku Utara. Kami menargetkan infrastruktur yang kami bangun dapat segera menopang kebutuhan listrik di Maluku Utara, sehingga semakin banyak masyarakat nantinya bisa menikmati listrik secara merata,” ujar Nur.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa kondisi geografis Maluku Utara yang terdiri dari pulau-pulau kecil dan akses transportasi yang terbatas menjadi tantangan utama.

Namun, tantangan tersebut tidak mengurangi semangat PLN UIP MPA dalam mewujudkan pemerataan listrik.

“Pekerjaan pembangunan infrastruktur listrik di Maluku Utara bukan sekadar proyek infrastruktur, tetapi sebuah misi untuk menghadirkan keadilan energi. Tantangannya besar, namun kami yakin bahwa setiap daerah yang teraliri listrik akan membuka peluang baru, mulai dari akses pendidikan, layanan kesehatan, hingga pertumbuhan ekonomi masyarakat,” tambahnya.

PLN UIP MPA juga menekankan pentingnya sinergi dengan pemerintah agar percepatan pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan bisa berjalan lebih efektif. (*)