Virus Corona

Diusir dari Indekos, Perawat Pasien COVID-19 Sudah Dapat Tempat Tinggal & Fasilitas Antar Jemput

Editor: Fitriana Andriyani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ilustrasi tenaga medis COVID-19

TRIBUNAMBON.COM - Ada perawat RS Persahabatan yang diusir dari tempat kostnya karena ditakutkan akan menularkan virus corona (COVID-19).

Sejak diusir dari kostannya itu, perawat tersebut terpaksa menginap di rumah sakit.

Kabar terbaru dari Ketua Umum Persatuan Perawat Nasional Indonesia, Harif Fadhillah saat ini perawat tersebut sudah mendapatkan tempat tinggal dibantu oleh pihak rumah sakit.

Selain tempat tinggal, perawat tersebut juga disediakan kendaraan antar jemput untuk membantu memproteksi perawat tersebut.

Seorang Perawat Diusir dari Indekos karena Pemilik Takut Tertular COVID-19, Ini Imbauan PPNI

Rekam Jejak Kegiatan Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana sebelum Positif COVID-19

"Barusan Direktur SDM RS Persahabatan menyampaikan sudah di sediakan tempat, lengkap juga dengan kendaraan antar jemput," ucap Harif Fadhillah kepada Tribunnews.com, Rabu (25/3/2020).

Sebelumnya, Harif menceritakan laporan terkait adanya perawat yang diusir dari kostannya itu diterima pihak Persatuan Perawat Nasional Indonesia sejak Minggu, 2 Maret 2020 lalu.

Karena bekerja di rumah sakit yang menjadi rujukan nasional penanganan COVID-19, perawat diduga dapat menularkan virus corona.

"Sejak tahu RS Persahabatn rujukan nasional COVID-19 walaupun perawat tidak menangani COVID-19, bukan bekerja di ruang isolasinya mereka diminta tidak kost disitu," kata Harif, Selasa (24/3/2020).

Kemudian Harif juga mengimbau masyararakat tidak perlu takut karena perawat memiliki pemahaman terkait cara penangan pasien COVID-19 dan mengetahui antipasi pencegahan penularannya.

"Saya kira tenaga kesehatan itu sangat tahu bagaimana cara mereka menanagani pasien daripada masyarakat, tenaga kesehatan tahu dan sadar cara untuk mencegah penualaran," ungkap Harif.

Dikabarkan sebelumnya, seorang perawat diusir dari indekosnya, karena dikhawatirkan menularkan virus.

Ketua Umum Persatuan Perawat Nasional (PPNI) Harif Fadhillah pun mengimbau masyararakat tidak perlu khawatir.

Pasalnya, para perawat amat memahami cara penanganan pasien dan bagaimana antipasi pencegahan penularannya.

"Saya kira tenaga kesehatan itu sangat tahu bagaimana cara mereka menanagani pasien daripada masyarakat."

"Tenaga kesehatan tahu dan sadar cara untuk memcegah penualaran," ungkap Harif kepada Tribunnews.com, Selasa (24/3/2020).

Sebab, selain merawat pasien di rumah sakit, perawat juga punya tanggung jawab terhadap lingkungan sosial.

Langkah Sederhana Mencegah Diri Tertular COVID-19, Mari Berkontribusi Akhiri Pandemi!

Gubernur Maluku Murad Ismail Dapat Tugas dari Presiden Jokowi Soal Corona

Menurut Harif, seharusnya masyarakat senang jika di lingkungan sosialnya terdapat perawat.

Artinya masyarakat bisa mendapatkan informasi terkait COVID-19 dengan lebih mudah.

Viral curhatan suami memberi semangat sang istri yang bekerja sebagai tenaga medis untuk menangani Covid-19. (Twitter.com/@braddamamad)

"Perawat itu harus jadi contoh peran yang baik untuk perilaku sehat jadi gak usah takut."

"Bergembira kalau ada tenaga kesehatan didekatnya, karena dekat dengan agen perubahan dalam bidang kesehatan," kata Harif.

Harif juga mengajak keluarga dari perawat atau tenaga kesehatan lainnya agar menerima dan memberikan semangat terhadap profesi perawat di tengah pandemi COVID-19.

"Yakinlah perawat tidak mungkin tega menularkan pada siapapun. Jadi tidak perlu ada kekhawatiran."

"Teman-teman saya ada yang bekerja di ruang isolasi pulang ke rumah gak ada masalah diterima di keluarga," kata Harif.

UN 2020 Ditiadakan Akibat Wabah COVID-19, Inilah Penentu Kelulusan Siswa SD, SMP, SMA dan SMK

Rapid Test Deteksi COVID-19 Dilakukan, Inilah Kriteria Orang yang Masuk Golongan Prioritas

Perawat diusir dari indeindekos ngungsi di RS

Sebelumnya cerita miris terdengar dari seorang perawat yang bekerja di RSUP Persahabatan, yang menjadi rumah sakit rujukan nasional untuk pasien COVID-19.

Perawat tersebut mendapatkan perlakuan tidak mengenakan dari warga di lingkungan tempat tinggal sementaranya.

Suasana RSUP Persahabatan sebagai salah satu rumah sakit rujukan penanganan penyakit virus Corona (COVID-19) di kawasan Rawamangun, Jakarta Timur, Sabtu (21/3/2020). Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/JEPRIMA)

Ia diusir dari indekos nya, karena pemiliknya takut jika perawat tersebut menularkan virus corona.

Hal tersebut pun dibenarkan oleh Ketua Umum Persatuan Perawat Nasional Indonesia, Harif Fadhillah.

Harif menyebut ada tenaga medis yang diusir dari indekosnya karena dianggap dapat menularkan virus.

"Sejak tahu RS Persahabatan rujukan nasional COVID-19 walaupun perawat tidak menangani COVID-19."

"Bukan bekerja di ruang isolasinya mereka diminta tidak indekos di situ," kata Harif kepada Tribunnews.com, Selasa (24/3/2020).

Persoalan tersebut telah ia terima dari pihak Persatuan Perawat Nasional sejak Minggu, 2 Maret 2020 lalu.

Harif pun menjelaskan kondisi terbaru dari perawat yang mendapatkan stigma negatif tersebut.

"Sehingga perawat dan dokter itu sekarang yang saya dapat informasinya dan sudah saya tanya kembali, mereka sedang menginap di rumah sakit," ucap Harif.

Tak tinggal diam, lanjut Harif, pihak rumah sakit sedang berkoordinasi mencari tempat tinggal yang layak untuk perawat yang diusir.

"Sementara ini pihak rumah sakit sedang mencarikan tempat ya," pungkas Harif.

(Tribunnews.com/Apfia Tioconny Billy/Maliana)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Perawat yang Diusir Karena Diduga Bisa Menularkan COVID-19 Sudah Mendapat Tempat Tinggal dan Ada Perawat Diusir dari indekos karena Pemilik Takut Tertular COVID-19, Ini Kata PPNI.

Berita Terkini