Banyak Diburu, Langka hingga Harga Melangit, Apakah Masker Menjamin kita Terhindar Virus Corona?

Editor: Fitriana Andriyani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dia menambahkan gangguan pasokan telah disebabkan oleh meningkatnya permintaan, penimbunan dan penyalahgunaan.

TRIBUNAMBON.COM - Setelah pengumuman dua warga Indonesia terinfeksi Virus Corona atau Covid-19, masker dan cairan pencuci tangan atau hand sanitizer makin diburu masyarakat sehingga mengakibatkan kelangkaan.

Tidak hanya di Indonesia, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memperingatkan bahwa alat pelindung seperti masker dan kacamata yang digunakan petugas kesehatan yang memerangi Virus Corona sudah hampir habis.

Kepala WHO Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus memperingatkan bahwa "persediaan turun tajam".

Dia menambahkan gangguan pasokan telah disebabkan oleh meningkatnya permintaan, penimbunan dan penyalahgunaan.

Timbun 17.500 Masker di Apartemen, Mahasiswi Ini Beberkan keuntungan yang Didapat dari Jualan Online

Antisipasi Sejak Dini, Tri Rismaharini Timbun Masker Sejak Januari Lalu

Syahrizal Syarif, pengurus pusat Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI), mengatakan masyarakat dalam negeri saat tidak usah panik karena tingkat penyebaran Virus Corona masih belum berada di tingkat berbahaya dengan penularan pesat, seperti misalnya yang terjadi di Korea Selatan atau Italia.

Yang perlu diingat, ujarnya, adalah bahwa penularan terjadi jika ada kontak dengan orang yang terkonfirmasi terinfeksi.

"Kenapa orang menjadi sakit? Nomor satu kita mesti ingat, orang sakit itu nggak bisa tiba-tiba dia sakit sendiri. Harus ada orang lain yang sudah sakit," kata Syahrizal kepada BBC News Indonesia.

Hingga Rabu malam (04/03), dua orang yang terkonfirmasi beserta enam suspect pengidap virus corona diisolasi di Rumah Sakit Pusat Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta.

Hingga kini kasus infeksi maupun penelusuran kontak masih terpantau, jelas Syahrizal.

Bagaimanapun, kecemasan publik mendorong pemborongan masker bedah.

Orang-orang yang memakai masker wajah menyeberang jalan di Hong Kong pada 9 Februari 2020, sebagai langkah pencegahan setelah wabah koronavirus yang dimulai di kota Wuhan di Cina. Virus yang sebelumnya tidak dikenal telah menyebabkan alarm karena kemiripannya dengan SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome), yang menewaskan ratusan di seluruh daratan Cina dan Hong Kong pada 2002-2003. (AFP/DALE DE LA REY)

Kesal pada Oknum Penimbun Masker, Aming: Bukan Corona yang Membunuh Kita, tapi Saudara Sendiri

Harga Masker Selangit, Menkes Terawan: Kamu Enggak Sakit Kok Pakai Masker, Bikin Harga Mahal

Apakah Harus Selalu Pakai Masker?

Polisi pada awal pekan menyita lebih dari setengah juta masker wajah dari sebuah gudang di wilayah Jakarta menyusul terkonfirmasinya pasien Covid-19 pertama di dalam negeri yang memicu kepanikan pembelian.

Harga masker pun melonjak di berbagai toko-toko.

Namun, pakar kesehatan masyarakat, Syahrizal Syarif, menilai berdasarkan situasi di Indonesia sejauh ini, orang yang sehat sebenarnya tidak perlu menggunakan masker.

Ia menjelaskan penggunaan masker itu memang efektif untuk mencegah penularan jika digunakan pada situasi yang tepat.

Halaman
1234

Berita Terkini