Kisah Pengungsi Gempa Ambon Maluku Tepat 10.30 WIT Lahirkan Bayi, Wagub Langsung Ajak ke Rumah

Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah pasien menjalani perawatan di dalam tenda darurat di teras RSUD Haulussy, Ambon, Maluku, Kamis (26/9/2019). Sejumlah pasien kini menjalani perawatan di tenda-tenda yang dibangun di pelataran halaman parkir rumah sakit pascagempa bumi dengan kekuatan magnitudo 6,8

TRIBUNAMBON.COM - Seorang ibu hamil bernama Hartini Ohorella, warga Desa Tulehu, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah, melahirkan bayi laki-laki di tenda darurat di lokasi pengungsian di desa tersebut, Selasa (1/10/2019).

Hartini yang merupakan pengungsi korban gempa ini melahirkan bayinya itu dalam suasana penuh kekhawatiran dan diliputi kecemasan.

Apalagi, sempat beredar isu tsunami yang berhembus kencang di wilayah tersebut.

Antisipasi Masalah Sosial Baru, Gubernur Maluku Imbau Pengungsi yang Rumahnya Tak Rusak Agar Pulang

Dibantu oleh para dokter dan tenaga medis yang bertugas di RSUD Tulehu, proses persalinan Hartini berjalan lancar di dalam tenda pengungsian.

Tepat pada pukul 10.30 WIT, Hartini melahirkan bayinya dengan selamat.

Pengungsi di Seram Bagian Barat (kompas.com Rahmat Rahman Patty)

Rasa bahagia pun tak dapat disembunyikan oleh Hartini dan suaminya Rahman Pelu.

Sebab, pada saat yang bersamaan, Wakil Gubernur Maluku Barnabas Orno sedang mengunjungi lokasi pengungsian.

Barnabas bahkan ikut menjenguk ibu dan bayi yang baru lahir tersebut.

Barnabas Orno bahkan memberikan nama kepada bayi yang lahir di tenda darurat tersebut dengan nama Muhamad Abas Orno Pelu.

Ayah dan Ibu bayi itupun mengaku senang dan bangga, karena nama anaknya diberikan langsung oleh Wakil Gubernur Maluku.

“Terima kasih Bapak sudah datang dan memberikan nama kepada Beta (saya) pung anak,” ujar Rahman dengan wajah yang semringah.

Usai memberikan nama kepada bayi Abas, Barnabas Orno mengatakan kepada Rahman dan Hartini agar menjaga putranya itu dengan baik.

Barnabas yakin, kelak bayi mereka itu akan menjadi orang yang hebat.

“Nanti anak ini akan menjadi orang hebat,” kata Barnabas Orno.

Barnabas juga meminta kepada Rahman dan Hartini agar dapat berkunjung sambil membawa bayi mereka itu ke kediamannya nanti saat Abas berusia 40 hari.

“Kalau sudah berusia 40 hari dibawa ke rumah ya, karena di sana ada dia punya kakak 8 orang,” kata Barnabas.

34 Tewas, Kemensos Beri Ahli Waris Korban Gempa Ambon Santunan Rp 15 Juta

Barnabas pun menyerahkan bantuan berupa uang tunai yang diperuntukan bagi kebutuhan bayi Abas.

Di pengungsian, Barnabas juga menemui petugas kesehatan yang ditugaskan pada posko yang berada di Unidar.

Dia berharap agar petugas kesehatan dan dokter melayani warga di lokasi pengungsian dengan sepenuh hati dan ikhlas.

“Saya harap bapak dan ibu petugas yang melayani kesehatan di sini bisa melayani dengan sepenuh hati dan ikhlas,” kata Barnabas.

Barnabas juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada warga Tulehu yang telah membantu para pengungsi yang menginap di rumah mereka, khususnya warga di dataran tinggi.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita Bahagia Pengungsi Gempa Maluku, Melahirkan di Tenda Darurat dan Diberi Nama oleh Wagub"
Penulis : Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty

Berita Terkini