Buru Hari Ini

Kebakaran Lahan Kayu Putih di Buru, Pemadam Tak Bisa Masuk, Polisi Dinilai Abai

Dalam keterangan yang diterima TribunAmbon.com Jum'at,(15/8/2025) oleh pak Abdullah Wanebo seorang penyuling

Sumber; Istimewa
KEBAKARAN - Tampak dari atas bekas kebakaran lahan minyak kayu putih,Namlea Kabupaten Buru, Jum'at (15/8/2025) 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com Ummi Dalila Temarwut 

NAMLEA, TRIBUNAMBON.COM - Kebakaran kembali melanda perkebunan pohon kayu putih di Kabupaten Buru, sekitar pukul 14.00 WIT, Senin (11/8/2025).

Dalam keterangan yang diterima TribunAmbon.com Jum'at, (15/8/2025), seorang penyuling minyak kayu putih, Abdullah Wanebo mengaku, sekitar satu hektar lahan habis dilalap si jago merah.

Alhasil, sekitar 30 pekerja yang menggantungkan hidup di lahan tersebut kehilangan sumber penghasilan. 

Namun, upaya pemadaman terkendala. Mobil pemadam kebakaran tidak dapat masuk ke lokasi dengan alasan selang tidak menjangkau titik api.

Abdullah Waenebo, menyampaikan kekecewaannya.

Baca juga: Sambut HUT ke-80 RI, Petugas Kelurahan Tihu Bagikan 150 Bendera Merah Putih tuk Warga

Baca juga: 9 Tokoh Pramuka di Kabupaten Buru Terima Lencana Pancawarsa 2025

"Ada sekitar 30 orang yang mengais rezeki di lahan itu. Mobil pemadam juga tidak bisa masuk dengan alasan selangnya tidak sampai. Yang lebih disayangkan, alasan munculnya api sampai sekarang tidak ditindaklanjuti pihak polisi. Ini bukan pertama kali terjadi, sudah berulang kali, tapi polisi tidak pernah menyelidiki lebih lanjut," tegasnya.

Lebih lanjut, untuk pemulihan pohon kayu putih membutuhkan waktu hingga 8 bulan. 

Tanpa bantuan pemadam maupun penanganan serius dari pihak berwenang, warga hanya bisa pasrah. 

Api akhirnya padam dengan sendirinya sekitar pukul 17.00 WIT.

Pak Abdullah megatakan bahwa kejadian ini bukan pertama kalinya dan sudah berulang-ulang kali namun tidak direspon oleh pihak kepolisian.

"Sudah berulang kali tapi pihak polisi tidak pernah turun hingga saat ini"pungkasnya.

Kebakaran lahan kayu putih ini menambah daftar panjang peristiwa serupa yang tak kunjung mendapat perhatian serius dari aparat. 

Warga berharap ada tindakan nyata, bukan sekadar penonton saat aset daerah dan mata pencaharian mereka musnah dilalap api. (*)

Sumber: Tribun Ambon
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved