SBT Hari Ini
Tiga Bulan Gaji Puluhan Karyawan PT. Kalrez Petroleum di Kota Bula Belum Dibayar
Terhitung sejak bulan Mei, Juni, hingga Juli 2025, manejemen perusahan tak kunjung memberikan kejelasan atas gaji puluhan karyawannya.
Penulis: Haliyudin Ulima | Editor: Fandi Wattimena
Laporan Wartawan Tribunambon.com, Haliyudin Ulima
BULA, TRIBUNAMBON.COM - Sebanyak 94 tenaga kerja PT.Kalrez Petroleum (Seram) yang beroperasi di Kota Bula, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) belum dibayarkan selama tiga bulan.
Terhitung sejak bulan Mei hingga Juli 2025. Manajemen perusahan pun tak kunjung memberikan kejelasan atas gaji puluhan karyawannya.
Hal itu disampaikan langsung Kordinator Perkumpulan Pekerja Lingkup Karlez saat diwawancarai Tribunambon.com di Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten SBT, Kamis (31/7/2025).
"94 karyawan terdiri dari pekerja tetap dan pekerja outsourcing, bahkan tidak ada kejelasan sampai saat ini," ujarnya.
Menanggapi hal itu, Ketua Dewan Kehormatan DPRD SBT Ahmad Voth mengakui, pihaknya bakal menindak secara tegas persoalan tersebut.
Pasalnya, imbas dari tunggakan gaji pekerja di perusahan minyak dan gas itu bakal mengancam ke sejumlah sektor.
Baca juga: Pendidikan dan Pelatihan 34 Calon Paskibraka Resmi Dibuka Bupati Maluku Tengah
Baca juga: Luput Perhatian Pemda, Sampah di Pesisir Pantai Kota Bula Kian Bertambah
"Di rumah saya, ada orang tuanya yang datang dan menyampaikan anaknya tidak lagi melanjutkan kuliah akibat dari bapaknya tidak mendapatkan gaji tiga bulan, terpaksa anak itu harus di Drop Aot (DO) dari kampus," sesalnya.
Dirinya menegaskan tak akan tinggal diam hingga hak karyawan ditunaikan.
"Melalui meja pimpinan, saya secara pribadi dan atas nama anggota DPRD dan secara khusus kami di komisi III, bahwa persoalan ini buka lagi masalah baru. Jadi kalau ini kita biarkan terus menerus maka daerah ini tidak lagi dianggap oleh kolvorasi yang jahat, sebagaimana yang dijelaskan oleh rekan-rekan Karlez," katanya.
Dirinya meminta agar anggota DPRD selaku perpanjangan tangan dari masyarakat SBT, harus memberikan dukungan penuh untuk penyelesaian masalah tersebut.
"Jadi marilah kita menghilangkan ego kita, yang ada pada kita adalah semangat untuk menyelamatkan investasi yang ada di daerah ini," tutupnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.