MBG Belatung
Ratu Balqis Supply 70 Kg Kurma tuk MBG di Masohi: Ngaku Belum Expired Tapi Nyatanya Ada Belatung
Sayangnya, kurma yang di-supply, Selasa (29/7/2025) lalu kepada Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG)
Penulis: Silmi Sirati Suailo | Editor: Fandi Wattimena
Laporan Jurnalis TribunAmbon.com, Silmi Sirati Suailo
MASOHI, TRIBUNAMBON.COM - Toserba Ratu Balqis yang berada di kawasan Terminal Binaiya Masohi menyuplai 70 Kg kurma tuk makanan bergizi gratis (MBG).
Sayangnya, kurma yang di-supply, Selasa (29/7/2025) lalu kepada Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Letwaru itu ditemukan belatung di dalamnya.
Penemuan belatung itu terkonfirmasi langsung oleh pihak sekolah SDN 23 Maluku Tengah serta orang tua pada Rabu (30/7).
Selaku Supervisor Toko, Narti menerangkan, produk tersebut belum kadaluarsa atau expired. Pasalnya tertera di kardus bahwa tanggal expired-nya Mei 2026.
Ia juga menyebut, saat proses pembelian di hari tersebut, ada delapan karton kurma yang tersedia di stok gudang.
"Stok ada delapan karton tapi memang, itu stok yang ada sejak habis Lebaran Idul Fitri Mei 2025, dan expired Mei 2026," tukas Narti kepada TribunAmbon.com, Kamis (31/7/2025)
Ia menjelaskan kronologis transaksi, dikatakan, pada saat jam istirahat, anak-anak (karyawan) menemuinya menyampaikan bahwa ada yang mau membeli kurma dalam jumlah besar.
Baca juga: Siswa SDN 23 Malteng Langsung Sakit Perut Setelah Makan Kurma Belatung Makanan Bergizi Gratis
Baca juga: 6 Catar Akpol Asal Maluku Lolos Tanpa Biaya alias Gratis, Ini Daftar Namanya
"Lalu saya minta cek dulu stoknya cukup atau tidak, karena belum pernah ada yang beli dengan stok sebanyak itu.
Lalu saya perintahkan lihat dulu kondisinya, karena satu atau dua biji kurma memang ada kutunya. Tapi selama ini kita selalu buka, selalu pisah yang tidak layak," jelas dia.
Ia menegaskan, toko selalu menjual kurma yang kualitasnya baik. Ia turut mengawasi dalam gudang dan bagian packing.
"Pas jam 14.05 di hari Selasa (29/7/2025) lalu selesai jam istirahat saya cek apakah sudah disiapkan, dari karyawan konfirmasi bahwa sudah disiapkan.
Saya sempat tanya apakah sudah ditunjukkan (kurma) untuk mengecek kualitasnya. Dari karyawan bilang saat mau ditunjukkan pihak SPPG sudah pergi dan katanya nanti balik lagi," terang dia.
Walau begitu, Narti menyebut, pihak SPPG sempat melihat contoh yang ada di pajangan toko.
"Soalnya pas jam mereka belanja saya tidak di toko. Jadi kalau bilang expired sebenarnya belum expired, yang dibeli pertama 60 kilogram, setelahnya besoknya mereka beli lagi 10 kilogram. Totalnya 70 kilo, 1 karton 10 kilo, 1 kilo 50 ribu," pungkas Narti.
Atas kejadian ini Nardi menyatakan, dari pihak toko meminta maaf karena lalai dalam hal ini.
"Jadi kami minta maaf bukan sengaja mau jual barang yang tidak layak, tapi memang kami akui ini kesalahan kami, kelalaian, sampai bisa jadi begini," tandas Narti. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.