Miss Youth Indonesia
Gemafuru Heran Jais Ely Tak Dapat Info Efrita Telah Datangi Dispar, Ada Apa ?
Gerakan Mahasiswa Alifuru (Gemafuru) mendesak Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa
Penulis: Jenderal Louis MR | Editor: Fandi Wattimena
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Jenderal Louis
AMBON, TRIBUNAMBON.COM – Badai kritik terus menerpa Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Maluku terkait polemik keikutsertaan Efrita Trifena Lamerkabel di ajang Miss Youth Indonesia 2025.
Gerakan Mahasiswa Alifuru (Gemafuru) mendesak Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa, untuk mencopot Kepala Dinas Pariwisata Jais Elly.
Gemafuru menuding adanya masalah internal di Dispar yang merugikan masyarakat.
Minsen Tenine, Ketua Gemafuru, tak segan menyebut pernyataan Jais Elly tentang miskomunikasi sebagai dalih semata untuk menutupi kesalahan.
Menurut Tenine, dalih tersebut tak berdasar mengingat fakta bahwa pihak Efrita sudah mendatangi Dispar pada akhir Mei 2025.
Tenine menyoroti dugaan lemahnya komunikasi internal di Dispar.
"Harusnya ada komunikasi dari bawahan ke Kepala Dinas atau sebaliknya. Biasanya kalau ada kunjungan untuk kepentingan masyarakat pasti dikomunikasikan dengan Kepala Dinas," ujarnya.
Baca juga: Toilet Digembok, Pedagang Hingga Pengunjung Pasar Mardika Ngeluh Tahan Kencing, Jais Ely: Saya Sibuk
Baca juga: Pengelola Pasang Papan Larangan Buang Sampah di Area Belakang Gedung Pasar Mardika
Ia menduga kuat ada masalah di internal dinas yang membuat hasil pertemuan antara perwakilan Efrita dengan Kabid dan Sekdis tak diteruskan kepada Kadis.
Oleh karena itu, Gemafuru secara terang-terangan meminta Gubernur Lewerissa untuk segera mengevaluasi ketiga pejabat tersebut: Kadis, Kabid, dan Sekdis.
"Sebagai pelayan masyarakat, mereka digaji untuk melayani masyarakat, bukan bikin susah masyarakat," tegas Tenine dengan nada geram.
Sebelumnya, pernyataan Jais Elly terkait keikutsertaan Efrita Trifena Lamerkabel di ajang Miss Youth Indonesia 2025 tanpa koordinasi dengan pemerintah telah memicu reaksi keras dari publik dan netizen.
Elly secara tegas membantah adanya pemberitahuan atau permintaan dukungan dari pihak Efrita.
"Pemprov di mana, kalau datang ke saya pasti kita branding sekalipun kita tidak memiliki anggaran," bantahnya saat dihubungi TribunAmbon.com pada Sabtu (19/7/2025).
Namun, bantahan Elly ini langsung dijawab telak oleh kakak Efrita, Efod Lamerkabel.
Kepada TribunAmbon.com di hari yang sama, Efod menjelaskan bahwa upaya permintaan dukungan telah dimulai sejak Mei 2025.
Pihak keluarga bahkan telah mendatangi Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Maluku dengan membawa surat dan proposal resmi.
"Saat itu kita bawa surat dan proposal, ketika tiba di Kantor Dinas Pariwisata Provinsi Maluku kami diarahkan ke lantai 2," ungkap Efod. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.