Miss Youth Indonesia
Madilis Desak Jais Ely Dicopot dari Jabatan Kadis Pariwisata: Bohongi Publik dan Tak Paham Tupoksi
Desakan ini datang dari pengamat kebijakan publik, Thomas Madilis, yang menilai kinerja Elly dapat menjadi beban
Penulis: Jenderal Louis MR | Editor: Fandi Wattimena
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Jenderal Louis
AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Maluku, Jais Ely, berada di bawah tekanan kuat untuk dievaluasi, bahkan dicopot dari jabatannya.
Desakan ini datang dari pengamat kebijakan publik, Thomas Madilis, yang menilai kinerja Elly dapat menjadi beban dan bahkan aib bagi pemerintahan Gubernur Hendrik Lewerissa dan Wakil Gubernur Abdullah Vanath.
Sorotan tajam terhadap Jais Elly bermula dari pernyataannya yang membantah adanya koordinasi terkait keikutsertaan Efrita Trifena Lamerkabel, finalis Miss Youth perwakilan Maluku, dalam ajang Miss Youth Indonesia 2025.
Elly mengklaim tidak ada pemberitahuan atau permintaan dukungan dari pihak Efrita.
Namun, bantahan ini telak disikapi oleh kakak Efrita, Efod Lamerkabel, yang menjelaskan bahwa upaya permintaan dukungan telah dilakukan sejak Mei 2025, lengkap dengan surat dan proposal resmi yang telah disampaikan ke Dinas Pariwisata.
Kepada TribunAmbon.com, Madilis mengungkapkan keprihatinannya atas respons Jais Elly yang dinilai minim komunikasi terkait acara skala nasional.
Baca juga: Dituding Bohongi Publik soal Miss Youth, Netizen Desak Kadispar Jais Elly Dicopot dari Jabatan
Baca juga: Soal Dukungan Miss Youth Maluku: Jais Elly Salahkan Minim Komunikasi, Kakak Efrita Beberkan Fakta
Menurutnya, setiap kegiatan berskala nasional seharusnya terpublikasi dengan baik dan pemerintah seharusnya proaktif memfasilitasi, bukan hanya menunggu keluhan.
"Jika Kadis mengatakan sebelumnya tidak ada komunikasi, berarti Kadis ini tidak peka terhadap tupoksinya dia sendiri," tegas Madilis, Senin (21/7/2025).
Ia juga menyoroti alasan Jais Elly yang menyatakan belum ada komunikasi terkait event Miss Youth.
Madilis menyayangkan ketidaktahuan Elly terhadap event yang melibatkan peran anak daerah.
Kekhawatiran Madilis bahkan mengarah pada kemungkinan Jais Elly dicap gaptek (gagap teknologi) karena minimnya informasi yang ia dapatkan terkait penyelenggaraan Miss Youth.
Lebih lanjut, Madilis dengan tegas menyatakan bahwa seorang pemimpin setingkat kepala dinas yang berbohong di hadapan publik demi melindungi diri dan pencitraan tidak layak dikategorikan sebagai pemimpin yang patut.
"Jadi kalau memang dia berbohong hari ini, maka dia juga pembohong sejak menduduki jabatan-jabatan sebelumnya. Dia tidak layak dan harus dicopot," tutupnya dengan nada tegas.
Pernyataan Jais Elly yang kontroversial ini telah memicu gelombang desakan dari publik dan netizen, mengingat bukti yang disajikan oleh pihak keluarga Efrita Trifena Lamerkabel menunjukkan upaya koordinasi telah dilakukan jauh sebelum bantahan Elly.
Situasi ini mendorong Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa untuk segera mengevaluasi bahkan mencopot Jais Elly dari jabatan Kepala Dinas Pariwisata. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.