Maluku Terkini

Kepala Dusun Temi - SBB Dipolisikan Dugaan Pencabulan dan Penganiayaan, Kuasa Hukum Membantah Keras

Insiden ini diduga terjadi pada Jumat malam (20/6/2025) saat pelaku dalam pengaruh minuman keras.

Penulis: Jenderal Louis MR | Editor: Fandi Wattimena
TribunAmbon.com
ILUSTRASI PELECEHAN - Kepala Dusun Temi - SBB Dipolisikan Atas Dugaan Pencabulan dan Penganiayaan 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Jenderal Louis

TRIBUNAMBON.COM - Kepala Dusun Temi, Sardin Wagola, Desa Luhu, Kecamatan Huamual, Kabupaten Seram Bagian Barat, dilaporkan ke polisi atas dugaan kasus pencabulan terhadap seorang siswi SMA dan penganiayaan terhadap pacar korban. 

Insiden ini diduga terjadi pada Jumat malam (20/6/2025) saat pelaku dalam pengaruh minuman keras.

Kasus ini telah dilaporkan ke Polsek Huamual dan Polres Seram Bagian Barat. 

Kapolsek Huamual, Ipda. Salim Balami, membenarkan laporan tersebut.

"Kepala dusun itu dilaporkan dengan dua kasus, pertama kasus kekerasan bersama itu diproses di Polsek dan kasus pencabulan itu dilaporkan dan diproses di Polres," kata Salim.

Baca juga: Ini Curahan Hati Chasandra Thenu: Beta Minta Maaf Buat Para Perempuan

Kronologi Versi Pihak Korban
RS, kakak kandung korban, menceritakan bahwa adiknya sedang duduk bersama pacarnya di pos pada Jumat malam (20/6/2025). 

Tiba-tiba, Sardin Wagola yang sedang mabuk dan bertelanjang dada, datang menghampiri mereka.

"Jadi adik saya ini sedang duduk bersama pacarnya di pos, tiba-tiba pelaku yang sedang mabuk datang dengan badan telanjang menghampiri adik saya dan pacarnya," kata RS dilansir dari Kompas.com, Minggu (29/6/2025).

Menurut RS, Sardin Wagola langsung menanyakan identitas dan asal usul pacar adiknya, kemudian memukuli dan mengusir pacar korban hingga babak belur. 

Karena ketakutan, pacar korban meninggalkan pos dan hanya bisa memantau dari kejauhan. Saat itulah, Sardin Wagola diduga mencabuli korban.

Setelah pulang ke rumah, korban hanya bisa menangis. Setelah dibujuk, ia akhirnya menceritakan kejadian yang menimpanya. 

RS bersama keluarga dan pacar korban kemudian mendatangi rumah Sardin Wagola untuk meminta klarifikasi. Namun, pelaku justru naik pitam dan kembali menghajar pacar korban.

Insiden serupa terulang saat keluarga korban, korban, pelaku, kepala pemuda, anggota Bhabinkamtibmas, dan Babinsa setempat mengadakan pertemuan.

"Jadi dia ingin menutupi kejahatannya, dia tak ingin adik saya berbicara lalu dia dan kepala pemuda dan orang-orangnya menyerang cowok adik saya hingga berdarah-darah, malah mereka juga pukuli polisi," ungkap RS.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved