Ambon Hari Ini

Longsor Kembali Terjang Rumah Warga di Ambon, Janji Talud Tak Kunjung Terwujud

Louisa Away menjelaskan dinding yang sebelumnya sudah retak akibat longsor tahun lalu, kini jebol lebih parah setelah tertimpa material.

TribunAmbon.com/umi
TANAH LONGSOR-Tanah longsor yang terjadi di kediaman Sekretaris RT 03 RW 04 Negeri Amausu kecamatan Nusaniwe 

Laporan wartawan TribunAmbon.com Ummi Dalila Temarwut 

AMBON, TRIBUNAMBON.COM – Musibah longsor kembali menimpa rumah Louisa Away, Sekretaris RT 03 RW 04 Negeri Amahusu, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon, pada Sabtu (21/6/2025) sekitar pukul 23.00 WIT. 

Kejadian ini disinyalir diperparah oleh genangan air dari area pemakaman di atas tebing yang mengarah langsung ke rumah Louisa saat hujan deras mengguyur Kota Ambon sejak Jumat (20/6/2025) hingga Minggu dini hari.

Pantauan TribunAmbon.com di lokasi pada Minggu (22/6/2025) pukul 14.00 WIT menunjukkan material longsor dari tebing setinggi kurang lebih 10 meter merusak sebagian dinding samping dan belakang rumah Louisa.  

Beruntungnya, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.

Louisa Away menjelaskan dinding yang sebelumnya sudah retak akibat longsor tahun lalu, kini jebol lebih parah setelah tertimpa material dan terus diguyur air hujan. 

Baca juga: Rumah Jenderal di Ambon Tertimpa Longsor, Tembok Jebol, Belum Ada Bantuan

Baca juga: Sampah di TPS Pasar Lama Kota Bula Belum di Bersihkan, Warga Minta Pengangkutan Harus Rutin

"Saya bersama keluarga ingin istirahat, tapi tiba-tiba dikejutkan dengan suara tanah yang jatuh di belakang rumah." Tuturnya.

Ia menambahkan bahwa kejadian serupa sudah pernah terjadi tahun lalu, menyebabkan bagian belakang rumahnya retak. 

Kini, longsor kembali terjadi dan memperparah kerusakan.

"Kami bersyukur tidak ada korban jiwa, tetapi dampaknya cukup besar,Dinding belakang rumah kami yang memang sudah retak jadi makin parah dan air hujan langsung masuk ke dalam," jelas Louisa.

Lebih lanjut, Louisa mengungkapkan bahwa pihak keluarga sudah berulang kali mengajukan permohonan bantuan kepada pemerintah daerah sejak tahun 2022. 

"Tahun 2022 sudah kami masukan proposal ke BPBD Provinsi, Dinas Perumahan dan Permukiman Provinsi Maluku, dan Bappeda Provinsi," kata Louisa. 

Ia menambahkan bahwa setiap tahun pihak dinas terkait datang untuk melakukan pengukuran dan menjanjikan pembangunan talud sebagai penahan longsor. 

Namun, hingga longsor kembali terjadi, pembangunan talud tersebut belum terealisasi sama sekali.

"Kami berharap ada perhatian dari Pemerintah Kota Ambon untuk membantu perbaikan rumah kami," tutup Louisa.

Hingga berita ini diterbitkan, belum ada tanggapan dari pihak dinas terkait setelah dihubungi wartawan.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved