Banjir di Ohoirenan Maluku Tenggara, Ubro Tegaskan Tak Ada Hubungan dengan PT Batu Licin

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Megarivera Renyaan

LANGGUR, TRIBUNAMBON.COM - Sekertaris Ohoi Ohoirenan Kace Ecep Ubro menegaskan banjir yang terjadi di Ohoi setempat murni siklus tahunan.

Penegasan tersebut dikemukakan Ubro, guna menepis tudingan masyarakat terkait invasi PT Batu Licin milik Konglomerat Kalimantan Haji Isam di Ohoi Nerong.

"Kalau tudingan masyarakat itu tidak benar, banjir bandang pernah terjadi di tahun 1985 lalu," ungkapnya. Rabu (4/6/2026).

Baca juga: Sam Borut Mengadu ke Presiden: Merasa Dizalimi Terkait Status Pensiun dan Dugaan Pemalsuan Dokumen

Menurutnya, pemikiran masyarakat terlalu prematur mengingat letak Ohoirenan dan Nerong cukup jauh, sehingga salah salah alamat bila efek penggalian yang jadi kambing hitam.

"Ini murni perilaku masyarakat yang tidak disiplin dalam membuang sampah, saluran air tersumbat di kala hujan deras dan mengakibatkan air mencari jalan keluar," bebernya.

Di Ohoirenan sendiri, lanjutnya ada 8 unit rumah warga mengalami kerusakan dengan spesifikasi ringan hingga berat.

"Sementara, saluran drainase sepanjang 1 kilometer sepanjang jalan masuk kampung rusak parah dihantam material bebatuan," jelasnya.

Baca juga: Pensiunan ASN Buru Selatan Sam Borut Ungkap Dugaan Pemalsuan Surat dan Kerugian Finansial

Hingga saat ini, masyarakat masih melakukan upaya swadaya untuk membersihkan material bebatuan,  yang terbawa arus banjir hingga menumpuk dari jalan masuk hingga depan kampung Ohoirenan.

"Kerusakan juga terjadi di talud aliran sungai, sepanjang 1 kilometer yang mengalami patahan," pungkasnya.(*)