Harga Pasar

‎Jelang Idul Adha 1446 Hijriah, Sejumlah Komoditas di Pasar Binaiya Masohi Melonjak

‎Bawang merah dipasarkan Rp. 45 ribu, padahal sebelumnya di angka Rp. 40 ribu per kilo. Kemudian bawang putih saat ini dihargai Rp. 50 ribu per kilo

Silmi Sirati Suailo
PASAR BINAIYA - Suasana Pasar Binaiya. Sejumlah harga komuditas naik jelang Idul Adha 1446 H. 

‎Laporan Jurnalis TribunAmbon.com, Silmi Sirati Suailo 

‎MASOHI,TRIBUNAMBON.COM - Jelang perayaan Idul Adha 1446 Hijriah, sejumlah komoditas pasar di Pasar Binaiya Masohi merangkak naik.

‎Pantauan TribunAmbon.com, Jumat (30/5/2025), sejumlah komoditas seperti bawang, cabai, sayuran, dan minya goreng nampak melonjak.

‎Bawang merah dipasarkan Rp. 45 ribu, padahal sebelumnya di angka Rp. 40 ribu per kilo. Kemudian bawang putih saat ini dihargai Rp. 50 ribu per kilo, namun pertengahan Mei 2025 lalu dipasarkan dengan harga Rp. 45 ribu. 

‎Selanjutnya untuk cabai rawit sendiri dibanderol Rp. 90 per kilo, pengambilan dari supplier Rp. 70 ribu. Sedangkan dijual per cupa Rp. 13 ribu.

‎Cabai keriting juga ikut merangkak naik dimana saat ini di pasaran komoditas itu sudah dihargai Rp. 70 ribu per kiloan. Rupanya cabai keriting juga alami kenaikan harga dari sebelumnya Rp. 50 ribu per kilo. 

Baca juga: Kisah Perjuangan Sam Borut Ungkap Pemalsuan Dokumen di Buru Selatan, Dua Pejabat Jadi Tersangka

Baca juga: Perhitungan Ahli Konstruksi Selesai, Kejari Tual Usut Korupsi Tanah Timbunan Landmark Langgur

‎Sayur-sayuran juga cukup mahal, diantaranya buncis dipasarkan Rp. 30 ribu per kilo, wortel Rp. 30 ribu per kilo, dan kentang Rp. 30 ribu perkiloan. 

‎Sayuran jenis kangkung masih Rp. 5 ribu per ikat, namun sayur sawi masih mahal Rp. 10 ribu per ikat besar. 

‎Mama Ratna (35), salah satu penjual di Pasar Binaiya Masohi mengaku, harga cabai memang lagi mahal karena stok yang masuk juga sedikit. 

‎"Kita ambil dari Kobi, ada juga yang dari sekitaran Masohi sini, misalnya dari Kilo, Sugiarto, Pahlawan, dan lainnya," terang Mama Ratna. 

‎Ia mengatakan, ketika kapal Banda masuk maka harganya cenderung naik lantaran barang dikirim ke Banda oleh petani.  

‎"Kalau Kapal Banda masuk, kita ambil Cili dari petani bisa sampai Rp. 90 ribu,  karena stok didrop ke Banda, kadang dikirim juga sampai ke Ambon," tuturnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved