SBT Hari Ini
Jelang Akhir 100 Hari Kerja Bupati, Azis Yenlua Soroti Pertumbuhan Ekonomi Daerah
Terhitung sejak dilantik pada Kamis (20/2/2025) lalu, pemerintaha Fachri - Vitho telah memasuki 95 hari masa kepemimpinannya, Senin (26/5/2025).
Penulis: Haliyudin Ulima | Editor: Fandi Wattimena
Laporan Wartawan Tribunambon.com, Haliyudin Ulima
BULA, TRIBUNAMBON.COM - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) Abdul Azis Yenlua soroti pertumbuhan ekonomi daerah jelang akhir 100 hari kerja Bupati Fachri Husni Alkatiri.
Terhitung sejak dilantik pada Kamis (20/2/2025) lalu, pemerintaha Fachri - Vitho telah memasuki 95 hari masa kepemimpinannya, Senin (26/5/2025).
Azis menilai, masih banyak hal yang perlu dibenahi, ditengah efesiensi anggaran, satu diantaranya adalah pertumbuhan ekonomi SBT yang semakin lemah.
"Tentu banyak hal yang harus diperbaiki oleh pemerintah daerah, salah satu diantaranya soal penyerapan anggaran, ini hal yang memang tidak boleh dipandang remeh oleh pemerintah," ujarnya saat diwawancarai Tribunambon.com.
Dengan begitu, target 100 hari kerja yang ditegaskan Fachri saat pidato perdananya, Senin (17/3/2025) lalu, nampaknya tidak lagi sejalan.
Ia menilai, lemahnya ekonomi daerah, patut menjadi perhatian serius pemerintah selama dalam mengatasi persoalan tersebut.
Baca juga: Pemuda Geruduk Polda Maluku, Desak Usut Dugaan Korupsi Dana Pilkada KPU Buru Rp 33 Miliar
Baca juga: Baru Setahun Beroperasi, Gedung Baru Pasar Mardika Jorok: Ada Kolam Penuh Sampah
"Kita lihat saja pertumbuhan ekonomi yang melemah dan seterusnya, ini yang menjadi tanggung jawab besar pemerintah daerah untuk mengejar target dan prestasi selama 100 hari kerja," tegasnya.
Dirinya mengaku, yang gencar dilakukan diawal pemerintahan Fachri adalah penataan birokrasi pemerintah, mulai dari tingkat desa, kecamatan, hingga birokrasi pemerintahan.
Ada langkah reformasi birokrasi, dengan rotasi dan mutasi, itu juga bagian dari penyegaran pemerintahan untuk menjawab kebutuhan layanan pemerintahan.
"Kalau saya lihat, masih di urusan internal penyelenggara pemerintahan. Ada langkah reformasi birokrasi, dengan rotasi dan mutasi, itu juga bagian dari penyegaran pemerintahan untuk menjawab kebutuhan layanan pemerintahan," benernya.
Lebih lanjut Azis merasa, banyak hal yang menjadj konsentrasi pemerintah daerah, khususnya Fachri Husni Alkatiri dan wakilnya Mubammad Miftah Thoha Rumarey Wattimena.
"Terutama kepala daerah dan wakil kepala daerah untuk melihat pertumbuhan ekonomi yang cukup sangat melemah, mulai dari kebijakan penyerapan anggaran, kemudian kebijakan penerapan dana desa dan lain seterusnya ini masih lambat sekali," lanjutnya.
Dirinya berharap, kelalaian itu bukan kesalahan bupati seutuhnya, namun juga bagian dari dampak instruksi presiden terkait kebijakan efesiensi anggaran.
"Semoga saja ini karena efek dari efesiensi, bukan karena kinerja pemerintah daerah, kalau kinerja mereka maka kedepan juga kami khawatir akan sama seperti ini," tutupnya.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.