YPKPM Ambon
Lulus Sekolah, SMA Kristen YPKPM Ambon Lepas 160 Siswa dengan Penuh Haru
SMA Kristen YPKPM Ambon menggelar acara pelepasan bagi 160 siswa kelas XII tahun akademik 2023/2024, pada Sabtu (10/5/2025) malam.
Penulis: Maula Pelu | Editor: Mesya Marasabessy
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Maula M Pelu
AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Suasana haru dan penuh semangat menyelimuti gedung Santo Yosep Kam saat SMA Kristen YPKPM Ambon menggelar acara pelepasan bagi 160 siswa kelas XII tahun akademik 2023/2024, pada Sabtu (10/5/2025) malam.
Dengan tema Jadilah Mahkota bagi orang tua dan kemuliaan bagi nama Tuhan Yesus serta subtema Ingatlah Almamatermu, Dimanapun Kamu Pergi, dan Bersaksilah dalam Cita, Karya, dan Karsamu.
Acara ini menjadi momen penuh makna untuk mengenang perjalanan tiga tahun para siswa dan menatap masa depan lebih luas.
Dalam sambutannya, Kepala SMA Kristen YPKPM Ambon, E. Laturiuw menyampaikan rasa syukur dan kebanggaan atas pencapaian para siswa.
Baca juga: Sempat Dihakimi Massa, Polisi Amankan Pelaku Pencurian Uang Rp 7 Juta di Batu Merah Ambon
Baca juga: Polresta Ambon Upayakan Rekonsiliasi Pasca Tawuran Pemuda di OSM Ambon
Ia mengingatkan bahwa kelulusan mereka bukan akhir, melainkan awal dari petualangan baru di dunia yang semakin kompetitif.
“Dunia telah berubah. Tidak semua anak harus langsung masuk perguruan tinggi. Ada juga yang memilih jalan berbeda, termaksud dunia kerja. Kami menanggapi ini dengan serius melalui pengembangan program vokasional,” ujar Laturiuw.
Tahun ini untuk pertama kalinya, sekolah berhasil meluluskan dua siswa dari program vokasi yang telah ditempa selama dua tahun dan dinyatakan siap terjun ke dunia kerja.
Tak hanya itu dalam acara wisuda ini, Kepala SMA Kristen YPKPM Ambon, mengungkapkan tekad sekolah yang dipimpinnya menjadi Google Reference School.
Yakni sekolah rujukan nasional yang menerapkan teknologi Google dalam proses pembelajarannya.
Jika dorongan ini terwujud, sekolah ini akan menjadi yang pertama di kawasan Indonesia Timur, khususnya Maluku yang menyandang predikat tersebut.

“Walaupun program sekolah penggerak secara formal telah dihentikan, namun semangat transformasi tetap menyala di sekolah kita. Saat ini kami sementara mempersiapkan diri menjadi Google Reference School (GRS) atau Sekolah Rujukan Google. Yang artinya kita akan jadi bagian dari sekolah-sekolah masa depan yang memanfaatkan teknologi Google sebagai moto penggerak pembelajaran kita. Hal ini bahwa pendidikan harus kita hadapi dengan kreatif dan berdaya saing global,” jelasnya.
Tak hanya menjadi ajang perpisahan, acara ini juga menjadi pengingat akan pentingnya membangun karakter, kreativitas, serta dedikasi dalam menghadapi tantangan abad ke-21.
Terakhir, pesan mendalam disampaikan kepada seluruh lulusan untuk terus menjadi kebanggaan orang tua dan membawa nama baik almamater.
“Ingatlah Almamatermu, dimanapun kamu pergi, dan bersaksilah dalam cita, karya, dan karsamu,” tutup Laturiuw. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.