Info Daerah

Lebih Laris di Luar, Pedagang Enggan Tempati Gedung Pasar Marren di Kota Tual 

Sepi pembeli dan masih banyak pedagang yang berjualan diluar menjadi alasan utama pedagang enggan masuk ke dalam pasar Marren Tual.

TribunAmbon.com/vera
PASAR MARREN TUAL : Kondisi Pasar Marren di Kota Tual, Minggu (4/5/2025). 

Lebih Laris di Luar, Pedagang Enggan Tempati Gedung Pasar Marren di Kota Tual 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Megarivera Renyaan

TUAL, TRIBUNAMBON.COM - Pedagang di pasar Marren Kota Tual, Provinsi Maluku, masih enggan menempati gedung baru yang telah rampung dibangun.

Sepi pembeli dan masih banyak pedagang yang berjualan diluar menjadi alasan utama beberapa pedagang enggan menempati lapak dan kios di gedung pasar Marren,

Pantauan Tribunambon.com, Minggu (4/5/2025) lapak pedagang kaki lima mulai menjamur di sepanjang pasar Marren.

Kondisi tersebut, menimbulkan pemandangan yang  terkesan kumuh, padat dan tak terurus.

Apalagi ditambah arus lalu lintas yang tidak tertata, semakin menambah semrawut pasar central tersebut.

Halimah Rabrusun salah satu pedagang di pasar Marren Kota Tual, saat diwawancarai Tribunambon.com mengatakan, sebagian besar pedagang lebih memilih berjualan di tepi jalan.

"Permasalahanya sama, tidak kompak. Ada pedagang yang mau dipindahkan, ada pedagang yang ngotot tidak mau pindah, Mereka lebih memilih jualan di luar," ungkapnya.

Baca juga: Duh, Harga Cabai Rawit di Pasar Marren Tual Melonjak Tembus Rp. 200 ribu per kilo 

Baca juga: Jalin Silaturahmi, Kejati Maluku Makan Siang Dengan Aqua Dwipayana dan Roberth Tanamal

Menurutnya, alasan pedagang bertahan di luar, karena dagangan mereka laris dan mereka banyak mendapat untung. Itulah sebabnya mereka memilih bertahan di luar.

"Kalau semua pedagang kompak, pemerintah juga tegas bisa saja semua lapak di gedung pasar baru tersebut terisi," cetusnya.

Pasalnya, kalau hanya sebagian pedagang yang pindah, pembeli memilih membeli dagangan yang berada di luar. Karena lebih mudah berinteraksi dengan pedagang.

"Kami mau saja masuk, namun harus adil semuanya diakomodir jangan separuh didalam dan lainnya di luar," pungkasnya.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved