Ambon Hari Ini

Kisah Ronaldus Tharob Sang Pemeran Yesus di Jalan Salib Ambon, Berpuasa Sebelum Pentas

Prosesi sakral ini dimulai tepat pukul 10.00 WIT, Sabtu (19/4/2025) dari halaman Gereja Santo Fransiskus Xaverius, pusat Kota Ambon.

|
Sumber:Priska Birahy
JALAN SALIB- Prosesi Jalan Salib Yesus Kristus di Kota Ambon. Ronaldus Therob saat memikul salib, memerankan tokoh Yesus.Sabtu (19/4/2025). 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Jenderal Louis

AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Suasana khidmat dan haru menyelimuti jalanan utama Kota Ambon saat ribuan umat Katolik dan warga kota tumpah ruah menyaksikan prosesi dramatisasi Jalan Salib Yesus Kristus. 

Air mata dan penghayatan mendalam tampak jelas di wajah para saksi mata yang mengikuti setiap adegan penyiksaan dan pengorbanan Sang Juru Selamat.

Prosesi sakral ini dimulai tepat pukul 10.00 WIT, Sabtu (19/4/2025) dari halaman Gereja Santo Fransiskus Xaverius, pusat Kota Ambon. 

Sorot mata tertuju pada sosok Ronaldus Tharob, pemuda yang terpilih memerankan Yesus. 

Dengan ketenangan yang luar biasa, Ronaldus menghayati setiap cambukan yang dilayangkan oleh para pemeran tentara Romawi. 

Tak sedikit dari kerumunan penonton yang tersentuh hingga berteriak meminta agar cambukan diperingan, namun Ronaldus tetap tegar dengan ekspresi teduh di wajahnya.

Perjalanan Via Dolorosa ini tidak berhenti di pelataran gereja. Sambil memanggul salib kayu yang berat di bawah sengatan matahari, "Yesus" melanjutkan perjalanan sejauh empat kilometer menuju Gereja Santa Maria Bintang Laut di kawasan Benteng, Kecamatan Nusaniwe.

Langkah demi langkah penuh penderitaan diiringi dengan cambukan yang sesekali membuatnya tersungkur.

Prosesi Jalan Salib hidup ini terhenti di 14 titik yang telah ditentukan. Di setiap perhentian, doa-doa khusyuk dipanjatkan, mengenang setiap peristiwa penting dalam perjalanan penderitaan Yesus menuju penyaliban.

Terik matahari yang menyengat menambah kesan nyata akan beratnya pengorbanan Kristus.

Teriakan pilu kembali terdengar dari bibir para penonton setiap kali cambuk mengenai tubuh Ronaldus. 

Namun, pemuda itu tetap tak bergeming, khusyuk dalam perannya sebagai Yesus yang tabah dan penuh kasih.

Ukam Ohoirat, sutradara di balik dramatisasi yang menyentuh hati ini, mengungkapkan bahwa pemilihan Ronaldus melalui proses seleksi yang ketat. 

"Kami pilih memang yang bisa perankan Yesus. Ronaldus ini sangat pas. Dan dia sudah jauh hari menginginkan agar dia memerankan peran Yesus," ujarnya kepada wartawan usai prosesi yang berlangsung selama kurang lebih enam jam tersebut.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved