Harga Pasar
Walau Sudah Subsidi, Harga Cabai Rawit di Masohi Masih Mahal Rp. 90 Ribu
Pantauan TribunAmbon.com, Sabtu (19/4/2025) sekira pukul 10.20 WIT, harga cabai rawit yang dijual pedagang Rp. 90 ribu
Penulis: Silmi Sirati Suailo | Editor: Fandi Wattimena
Laporan Jurnalis TribunAmbon.com, Silmi Sirati Suailo
MASOHI,TRIBUNAMBON.COM - Walaupun Pemerintah Daerah (Pemda) Maluku Tengah gencar melakukan subsidi pasar, rupanya belum cukup menerabas kenaikan harga cabai rawit di Pasar Binaiya Masohi.
Pantauan TribunAmbon.com, Sabtu (19/4/2025) sekira pukul 10.20 WIT, harga cabai rawit yang dijual pedagang Rp. 90 ribu per kilo.
Mahalnya komoditi bumbu dapur itu tak beda jauh sebelum dan menjelang Lebaran Idulfitri Maret lalu, yang perlahan naik dari harga Rp. 60 ribu hingga pernah menyentuh Rp. 120 ribu per kiloan.
Sekedar tahu, komoditi favorit orang Indonesia itu juga menjadi penyumbang tingginya angka inflasi di Bumi Pamahanu Nusa per Maret sesuai rilis Badan Pusat Statistik (BPS).
Walau begitu, dengan harga Rp. 90 ribu saat ini, rupanya cabai rawit masih bisa ditawar Rp. 80 ribu per kilonya.
Baca juga: Dana Desa di Seram Bagian Timur Tak Kunjung Cair, Rudi Rumodar Desak Pemkab Segera Bijaki
Baca juga: Dua Pekan Tak Diangkut, Sampah Menumpuk di Depan Stadion Marren, Jadi Tempat Cari Pakan Ternak
Sementara itu, komoditi bumbu dapur seperti tomat dipasarkan Rp. 18 ribu per kilo, dan cabai keriting Rp. 55 ribu per kilo.
Salah satu pedagang yang ditemui Tribun Ambon.com, Mama Ani, bercerita beberapa waktu lalu stok cabai rawit menipis di Kota Masohi.
"Kamaring-kamaring stok cili sadiki saja, Akhirnya Katong barani jual deng harga segini," ujar Mama Ani.
Ia mengaku memasok cabai dan tomat dari daerah Kobi Seram Utara.
"Katong ambil dari Kobi, kadang-kadang juga stok dari Ambon," ujarnya.
Kata dia, ketika pemerintah memberi subsidi, maka harganya bisa sedikit melandai, namun karena pedagang terlalu banyak, sehingga harga tersebut tidak bisa bertahan lama.
"Iyo pemerintah kasih subsidi tapi seng (tidak) par (untuk) semua to," pungkas Mama Ani. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.