Sampah di Malra

Sampah Menumpuk di Maluku Tenggara, DLH Akui Terkendala Biaya Operasional

Penumpukan sampah dari kawasan Langgur hingga Watdek Maluku Tenggara merupakan dampak dari nihilnya biaya operasional instansi tersebut.

Megarivera Renyaan
DLH MALRA -- Kepala Dinas Lingkungan Hidup Maluku Tenggara, Corneles Rettob akui biaya operasional nihil imbasnya sampah menumpuk, Rabu (9/4/2025). 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Megarivera Renyaan

LANGGUR -- Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Maluku Tenggara (Malra), Corneles Rettob, mengakui bahwa penumpukan sampah dari kawasan Langgur hingga Watdek merupakan dampak dari nihilnya biaya operasional instansi tersebut.

Hal itu disampaikan Rettob saat ditemui TribunAmbon.com di ruang kerjanya, Rabu (9/4/2025).

Bahkan, katanya, DLH sempat meminjam anggaran.

"Kami dari DLH memang mengalami kesulitan anggaran dari pertengahan hingga akhir Desember 2024. Saat itu, kami bahkan harus meminjam dana," ungkapnya.

Rettob menjelaskan bahwa dana yang sempat dipinjam tersebut kemudian ditutup atau dipulihkan menggunakan anggaran operasional yang baru diterima beberapa waktu lalu.

Baca juga: Diberhentikan Sepihak, Petugas Kebersihan Buang Sampah di Depan Kantor DLH Malra

Baca juga: Sampah Berserakan di Jalanan Langgur hingga Watdek, DPRD Malra Desak Kadis DLH Segera Bereskan

"Sambil menunggu proses berikutnya, kami memang mengalami keterbatasan biaya operasional. Akibatnya, sampah harus menumpuk selama beberapa hari," terangnya.

Meski demikian, pihaknya berkomitmen untuk segera menangani persoalan tersebut.

"Kami berusaha semaksimal mungkin agar tumpukan sampah bisa teratasi dalam beberapa hari ke depan," ujar Rettob.

Sebelumnya, tumpukan sampah di sepanjang jalan dari Langgur hingga Watdek memicu protes dari warga. 

Warga menilai kondisi tersebut mengganggu kenyamanan dan kebersihan lingkungan.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved