Jembatan Penghubung Rumadian-Dian Tak Kunjung Diperbaiki, Warga Terpaksa Beralih Jalur 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Megarivera Renyaan

LANGGUR, TRIBUNAMBON.COM - Jembatan penghubung Rumadian - Dian di Kecamatan Manyeuw, Kabupaten Maluku Tenggara (Malra) yang ambrol pada (11/3/2025) hingga kini tak kunjung diperbaiki. 

Kondisi ini memaksa warga belasan Ohoi di dua kecamatan Hoat Sorbay dan Kei Kecil Barat harus menggunakan jalur alternatif jalan bandara yang jaraknya mencapai 19 kilometer. 

Ruslan salah satu warga di Tettoat mengatakan, sudah tiga pekan harus memutar jalan alternatif arah bandara.

"Sudah tiga pekan kami susah aktivitas, warga terpaksa memutar jalur alternatif yang rawan begal di saat malam," ujarnya, Sabtu (5/4/2025).

Menurutnya, kalau melintas di siang hari masih aman namun jika malam sudah was-was untuk kembali ke kampung mengingat jalur alternatif rawan tindak kejahatan.

Baca juga: Fahri Alkatiri Pastikan Talud Penahan Banjir di Kampung Gorom SBT Dibangun Tahun Ini

Baca juga: Pasca Bentrok Seram Utara, BPBD Maluku Tengah Distribusi Bantuan Sosial

"Ongkos bensin pun mulai berlipat ganda sehari minimal keluar Rp. 30 ribu, sedangkan jika menggunakan ojek bisa mencapai Rp. 70 hingga Rp. 90 ribu," ungkapnya.

Jembatan Rumadian-Dian ini, lanjutnya menjadi jalur alternatif paling dekat bagi masyarakat Kecamatan Kei Kecil Barat menuju ke Ibukota Kabupaten Langgur

"Kalau bisa diperbaiki secepatnya lah, kasihan warga yang harus berjualan di pasar," pungkasnya.

Sementara, pantauan TribunAmbon.com, rangka jembatan yang ambruk sepanjang 20 meter hanya dibongkar oleh pihak ketiga, hingga kini belum ada tanda perbaikan oleh Dinas teknis terkait.

Diberitakan sebelumnya, Jembatan penghubung Rumadian-Dian, di Kecamatan Manyeuw, Kabupaten Maluku Tenggara (Malra) ambruk saat dilintasi mobil penumpang berkapasitas 12 orang, Selasa (11/3/2025) dini hari.

Akibat kejadian tersebut, mobil, penumpang dan sopir ramai-ramai dievakuasi warga sekitar. (*)