Bentrok di Serut

GMKI Ambon Galang Dana dan Bantuan tuk Korban Bentrok Seram Utara

Aksi penggalangan dana oleh GMKI berhasil mengumpulkan dana kurang lebih sebesar Rp. 7 juta untuk disumbangkan bagi korban konflik di Seram Utara.

Jenderal Louis
AKSI SOLIDARITAS - GMKI Ambon saat menggalang dana dan bantuan di Kota Ambon untuk korban bentrok di Seram Utara, Kabupaten Maluku Tengah, Sabtu (5/4/2025). 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Jenderal Louis

AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Bentrokan antar warga di Desa Sawai, Masiulan, dan Rumaholat, Kecamatan Seram Utara Kabupaten Maluku Tengah, Kamis (3/4/2025) menyebabkan kerugian materiil, sejumlah warga luka-luka, serta adanya korban jiwa.

Belum diketahui secara pasti pemicu utama bentrokan tersebut, namun situasi ini menambah daftar panjang konflik komunal yang kerap terjadi di wilayah Maluku. 

Dampak dari kejadian ini memaksa sejumlah warga mengungsi dan meninggalkan tempat tinggal mereka.

Menyikapi tragedi tersebut, Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Ambon menunjukkan kepeduliannya dengan melakukan aksi penggalangan dana di seputaran pusat Kota Ambon, Sabtu (5/4/2025).

Aksi solidaritas ini berhasil mengumpulkan dana kurang lebih sebesar Rp. 7 juta.

Baca juga: Pasca Bentrok Seram Utara, BPBD Maluku Tengah Distribusi Bantuan Sosial

Baca juga: Gugur Saat Melerai Bentrok di Seram Utara, Pemakaman Aipda Anumerta Husni Abdullah Berlangsung Haru

Ketua GMKI Cabang Ambon, Apriansa Atapary mengungkapkan, dana yang terkumpul akan segera disalurkan untuk membantu meringankan beban masyarakat terdampak konflik di Seram Utara.

"Aksi penggalangan dana ini merupakan wujud keprihatinan dan solidaritas kami, mahasiswa Kristen, terhadap saudara-saudara kami yang sedang mengalami musibah," ujarnya.

Lebih lanjut, Apriansa Atapary juga menyampaikan keprihatinan mendalam sekaligus mengecam keras lambannya respon dari aparat keamanan, baik Polri maupun TNI, dalam menangani konflik yang terjadi. 

GMKI menilai keterlambatan penanganan aparat memperparah situasi dan menimbulkan lebih banyak korban.

"Kami sangat menyayangkan lambannya respon aparat keamanan. Seharusnya, tindakan cepat dan tegas dapat mencegah eskalasi konflik dan jatuhnya korban jiwa. Kami mendesak pihak berwenang untuk segera bertindak secara profesional dan imparsial dalam menertibkan situasi dan menindak tegas para pelaku kekerasan," tegas Apriansa.

Selain itu, GMKI Cabang Ambon juga telah bergerak cepat melakukan aksi kemanusiaan di lokasi konflik. 

Tim dari GMKI telah turun langsung untuk mendistribusikan bantuan logistik berupa makanan, minuman, dan kebutuhan pokok lainnya bagi warga yang kehilangan tempat tinggal akibat bentrokan tersebut.

Kehadiran GMKI di tengah masyarakat terdampak konflik menjadi bentuk nyata kepedulian mahasiswa terhadap tragedi kemanusiaan yang menimpa masyarakat adat di Maluku. 

Diharapkan, bantuan dan dukungan moril dari berbagai pihak dapat membantu memulihkan kondisi masyarakat dan meredakan ketegangan yang terjadi.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved