Tambang Emas Gunung Botak

TRAGEDI Longsor di Tambang Emas Gunung Botak, Satu Keluarga Tewas, Kini Sudah Dievakuasi

Longsor yang dipicu curah hujan tinggi tersebut menyebabkan tujuh penambang tewas dan terkubur oleh matrial longsor.

Penulis: Maula Pelu | Editor: Salama Picalouhata
Ist
GUNUNG BOTAK - Korban meninggal dunia akibat longsor dievakuasi dari lokasi tambang emas ilegal Gunung Botak, Namlea, Maluku, Sabtu (8/3/2025). 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Maula M Pelu

AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Bencana tanah longsor terjadi di area tambang emas ilegal Gunung Botak, tepat di areal Kapuran Tambang, Desa Persiapan Wansait, Kecamatan Waelata, Kabupaten Buru, Sabtu (8/3/2025) pagi. 

Longsor yang dipicu curah hujan tinggi tersebut menyebabkan tujuh penambang tewas dan terkubur oleh matrial longsor

Di antara korban yang meninggal dunia, ada satu keluarga asal Malifut, Kabupaten Halmahera Timur, Maluku Utara, yakni Isra (51), istrinya Sarbia (49), dan anak mereka Iman (8). 

Mereka ditemukan tertimbun tanah setelah bak penampung air di lokasi tambang jebol akibat tingginya intensitas hujan. 

Selain keluarga tersebut, dua korban lain yang tewas adalah Badrun (41), dan Asni selaku tukang masak, yang juga merupakan warga Tarnate, Maluku Utara.

Kelima korban ini telah dievakuasi menggunakan Speedboat Pemerintah Daerah Buru menuju Tarnate untuk diserahkan ke keluarga mereka. 

"Kelima korban tersebut telah dievakuasi ke Maluku Utara menggunakan speedboat milik Pemda Buru," kata Kapolres Buru, AKBP. Sulastri Sukidjang.

Dua korban lainnya yang ditemukan meninggal dunia adalah Hendra (59), dan Sudin (41), warga Desa Dava, Kecamatan Waelata, Kabupaten Buru. Kedua telah dimakamkan di TPU Desa Dava. 

Sementara itu, beberapa penambang lainnya berhasil selamat namun mengalami luka-luka. 

Awi (40), warga desa Debowae, Kecamatan Waelata mengalami patah tangan kiri, dan cedera pada  pinggang kiri. Kini sedang dirawat di Puskesmas Perawatan Waekasar.

Korban lainnya biasa dipanggil Anak Beta (27), warga Desa Dava, juga mengalami luka-luka di tangan kiri dan sementara  pulang ke Desa Oki Lama, Kecamatan Namrole, Kabupaten Buru Selatan, untuk melakukan pengobatan tradisional. 

Empat korban lainnya yang ditemukan terluka berasal dari desa Dava, yaitu Dedi Putabuga (39) yang mengalami trauma akibat tertimbun material tanah, Gio Putabuga (38), mengalami sakit pada bagian rahang dan mulut akibat tertimpa tanah longsor, Ali Putabuga (27) mengalami luka-luka pada kaki kiri, dan Ecan Putabuga (28), patah kaki kiri. 

"Ke empat korban patah dan luka-luka ini berasal dari Kota Mobagu, Sulawesi Utara dan saat ini sementara dirawat oleh keluarga di Desa Dava," sebut Kapolres. 

Kapolres mengatakan, berdasarkan keterangan saksi Ikram Boko, yang sementara membantu istrinya memasak di warung, mendengar suara air mengalir deras dari tebing lokasi longsor.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved