Uniknya Pembukaan Sidang Klasis Pulau Ambon Timur ke-13 di Negeri Rutong, Pakai Kapata dan Ada Sagu

TRIBUNAMBON.COM – Persidangan Klasis Pulau Ambon Timur ke-13 resmi digelar di Jemaat GPM Rutong, Kecamatan Leitimur Selatan, Ambon, Minggu (2/3/2025).

Uniknya, pembukaan persidangan Klasis Pulau Ambon Timur ini mengusung budaya dan pangan lokal yang ada di Ambon. 

Seperti sagu, penggunaan kapata, tari lenso, alat musik, dan kabaya yang digunakan pengisi acara.

Pada bagian depan altar, diletakkan goti yang merupakan tempat menampung dan mengendap pati sagu.

Adapula berbagai peralatan pembuatan papeda, seperti gata-gata dan lainnya.

Baca juga: Warga GPM Klasis Masohi Diajak Bersinergi dengan Pemda Maluku Tengah

Baca juga: Di Sidang Klasis Pulau Ambon, Ronald Lekransy Ucap Terimakasih GPM Selalu Dukung Program Pemerintah

Tak ketinggalan jejeran tumang lengkap dengan isian daging sagu.

Wakil Sekretaris Umum MPH Sinode GPM, Pendeta Dr. Rudolf Rahabeat kemudian menimba air dan memasukkan ke dalam goti, laiknya proses pembuatan sagu secara tradisional.

Proses ini sekaligus menandakan persidangan klasis di mulai.

Ketua Panitia Pelaksana Persidangan Klasis Pulau Ambon Timur, Patrick Moenandar mengatakan alasan dibalik menonjolkan pangan lokal dalam pembukaan persidangan.

Patrick mengatakan sagu merupakan identitas Negeri Rutong.

Dengan dukungan baik oleh Pemerintah maupun Gereja, tentunya akan berdampak positif bagi kesejahteraan jemaat.

“Apa yang kami tampilkan merupakan bagian dari identitas negeri Rutong yang katong (kami) cinta. Beta (saya) sampaikan terimakasih kepada unsur Sinode GPM, Sekot Ambon, Camat, unsur Klasis, para pendeta serta seluruh undangan dan masyarakat. Terima kasih telah hadir mengikuti acara Persidangan Klasis Pulau Ambon Timur di Negeri Rutong,” kata Patrick.

Sementara itu,  Ketua Klasis Pulau Ambon Timur, Pendeta Odhy Ririmasse mengucapkan terima kasih atas panitia pelaksana yang telah berupaya agar persidangan dapat berjalan dengan lancar.

Pelaksanaan sidang Klasis ke-13 Pulau Ambon Timur ini didasarkan pada keputusan sidang BPH Sinode tahun 2024.

“Maksud dan tujuan Persidangan Klasis merupakan suatu ketentuannya yang menjembatani sidang jemaat,” tambahnya.