Maluku Terkini

Dosa Dana SMI dan Catatan KNPI Maluku tuk Lawamena 

Salah satu yang masih disentil organ kepemudaan KNPI Maluku perihal dana SMI semasa zaman covid-19 dua hingga tiga tahun silam. 

Sumber; Istimewa
KNPI BICARA - Ketua KNPI Maluku, Faisal Syarif Hayoto pastikan mendukung pemerintahan Lewerisa - Vanath 

Laporan Jurnalis TribunAmbon.com, Silmi Sirati Suailo

AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Pemerintahan baru rupanya membawa angin segar, wabil khusus bagi organ kepemudaan yang acap kali mengkritisi kebijakan pemerintah.

Salah satu yang masih disentil organ kepemudaan KNPI Maluku perihal dana SMI semasa zaman covid-19 dua hingga tiga tahun silam. 

Ejawantah atau catatan kritis soal dosa dana SMI disampaikan langsung oleh Ketua KNPI Maluku, Faisal Syarif Hayoto saat berbincang dengan awak media, Senin (24/2/2025) kemarin.

Hayoto sekedar mengingatkan terkait dengan dana SMI Rp.700 milyar yang ditinggalkan oleh Kekuasaan Murad-Orno, agar menjadi catatan kritis bagi pemerintahan baru ini.

"Tata kelola anggaran mesti sedemikian rupa  secara bijak supaya nantinya dalam Perjalanan tidak menjadikan hal dimaksud sebagai alasan penghambat lajunya perjalanan Pemerintahan Pasangan Lawamena," saran Hayoto. 

Baca juga: Lewerissa - Vanath Pimpin Bumi Raja-Raja, Berikut 3 Harapan KNPI Maluku

Baca juga: Kerja Perdana, Wakil Gubernur Maluku Abdullah Vanath Berkantor Sementara di Jakarta

Hayoto menilai dosa dana SMI adalah benalu, maka untuk menjawab benalu tersebut, saya sudah sampaikan pada percakapan awal bahwa kami siap sedia membantu Pemerintah Provinsi Maluku agar bisa me-lobby  program dari pemerintah pusat ke Maluku. 

"Disaat perekonomian daerah seperti saat ini, pastinya membutuhkan fresh money dalam prospek pembangunan. Salah satu jalannya ialah melalui pintu investasi," tuturnya
 
Iapun menginstruksikan seluruh lembaga kepemudaan yang berada di tanah Maluku agar bersinergi dalam membantu pemerintahan Lawamena di lima Tahun kedepan lewat ide, gagasan maupun kerja sosial kemasyarakatan. 

"Polemik penghematan Anggaran ini pemuda harus menjadi batu penjuru bukan malah jadi batu sandungan terhadap kinerja pemerintahan, agar rakyat bisa benar-benar merasakan dampak positif ke dalam sendi kehidupan mereka," pungkas pria asal Laimu itu. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved