Jalan Rusak

Terdapat 881 Lubang Jalan di Jalur Trans Seram Waipirit - Masohi: Antara Mulus dan Berbahaya

Meski terlihat mulus di beberapa bagian, jalan sepanjang 135 kilometer ini menyimpan ratusan titik kerusakan yang membahayakan pengendara.

Penulis: Jenderal Louis MR | Editor: Fandi Wattimena
TribunAmbon.com/ Jenderal Louis
JALAN RUSAK - Salah satu titik kerusakan jalan terparah di jalur Trans Seram Waipirit - Masohi berlokasi di Negeri Kamarian, Kabupaten Seram Bagian Barat, Kamis (13/2/2025). 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Jenderal Louis

AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Jalan Trans Seram Waipirit - Masohi merupakan satu-satunya jalur darat yang menghubungkan Kabupaten Seram Bagian Barat dan Kabupaten Maluku Tengah.

Jalur Trans Seram ini menjadi sorotan karena kondisinya yang bervariasi. 

Meski terlihat mulus di beberapa bagian, jalan sepanjang 135 kilometer ini menyimpan ratusan titik kerusakan yang membahayakan pengendara.

Jalan yang membentang dari dermaga ferry Waipirit hingga kota Masohi ini memiliki 93 jembatan penghubung antar sungai kecil maupun besar. 

Kondisi jembatan-jembatan ini sebagian besar baik, dengan hanya satu jembatan di Kecamatan Kairatu yang masih dalam proses pengaspalan.

Namun, di balik mulusnya jalan, terdapat total 881 lubang jalan yang tersebar di sepanjang jalur. 

Dari jumlah tersebut, 527 lubang dikategorikan sebagai lubang kecil dengan diameter kurang dari 50 cm dan kedalaman kurang dari 5 cm. 

Sisanya, 354 lubang, termasuk kategori lubang besar dengan diameter lebih dari 50 cm dan kedalaman lebih dari 5 cm.

Baca juga: Sempat Terhenti Karena Anggaran Terbatas, Program Makan Bergizi Gratis di Ambon Kembali Dilaksanakan

Baca juga: Universitas Indonesia Bekali Siswa SMA Kristen YPKPM Ambon Pemahaman Penggunaan AI

JALAN RUSAK - Tampak sebuah batang pisang ditempatkan warga pada salah satu lubang jalan jalur Trans Seram Waipirit - Masohi. Batang pisang dipasang sebagai tanda peringatan bagi pengguna jalan yang melintas.
JALAN RUSAK - Tampak sebuah batang pisang ditempatkan warga pada salah satu lubang jalan jalur Trans Seram Waipirit - Masohi. Batang pisang dipasang sebagai tanda peringatan bagi pengguna jalan yang melintas. (TribunAmbon.com/ Jenderal Louis)

Kondisi jalan yang rusak ini tentu sangat berbahaya bagi pengendara roda dua, terutama pada malam hari karena minimnya lampu penerangan jalan.

Bahkan salah satu lubang jalan ditandai warga menggunakan batang pisang sebagai peringatan bagi pengguna jalan.

Selain itu, salah satu titik kerusakan terparah berada di Negeri Kamarian, Kabupaten Seram Bagian Barat.

Tampak jalan setengah badan jalan yang dapat dilewati pengendara, pasalnya terdapat lubang yang cukup besar akibat abrasi.

Jalan itu nampak rawan kecelakaan lantaran berada di jalan menikung.

Seorang pengendara roda dua, Hendro Kaihena, mengungkapkan keresahannya terkait banyaknya titik kerusakan jalan. 

Ia mengimbau kepada para pengendara motor untuk berhati-hati, terutama bagi yang belum terbiasa melintas di jalur ini. 

"Jangan berkendara dengan kecepatan tinggi. Memang banyak trek lurus yang membuat kita ingin ngebut, tapi kalau tidak biasa bisa bahaya," ujarnya, Kamis (13/2/2025).

Kerusakan jalan Trans Seram Waipirit - Masohi ini menjadi pengingat akan pentingnya infrastruktur yang baik bagi keselamatan dan kenyamanan masyarakat.

Hendro berharap agar pemerintah segera memberikan perhatian terhadap kondisi jalan yang rusak ini, serta memperbaiki fasilitas penerangan jalan yang tidak memadai.

"Semoga ada perhatian dari pemerintah setempat untuk berkoordinasi dengan Balai Jalan Nasional agar perbaikan dan infrastruktur pendukung seperti lampu jalan bisa ditambah kalau yang rusak juga diperbaiki," harapnya. (*) 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved